Korupsi Merajalela, Pejabat Tinggi Negara Tersandung Juga, Korupsi Produk Budaya Kita?

- 4 Februari 2023, 11:43 WIB
Korupsi merajalela di kalangan pejabat negara apakah merupakan budaya?/Pixabay @Zelandia
Korupsi merajalela di kalangan pejabat negara apakah merupakan budaya?/Pixabay @Zelandia /

GALAMEDIANEWS - Bicara masalah korupsi tidak akan ada kata habisnya. Pejabat tinggi negara tersandung juga. Negara Indonesia dalam perang melawan korupsi, diistilahkan sebagai the collapse state (negara yang kolaps dan kedodoran) dalam memerangi korupsi. Bahkan dari temuan data-data di lapangan maupun hasil riset lembaga-lembaga Internasional, telah menempatkan Indonesia dalam peringkat yang tidak terlalu nyaman didengar. 

Masalah korupsi sudah banyak yang menjerat para pejabat tinggi negara. Apalagi pelaku yang diduga menggelapkan dan menyalahgunakan uang negara adalah orang dekat kepercayaan dengan kekuasaan, berada dalam lingkaran kekuasaan, aktor yang membangun kekuasaan dan menjadi bagian terpenting dari kokohnya kekuasaan itu. 

Baca Juga: LINK TIKET PERSIB vs PSS Sleman KLIK di Sini, Termurah Rp 70.000, Termahal Rp 120.000

Dengan banyak kasus korupsi yang merajalela, timbul isu menarik di tengah masyarakat terkait budaya dan korupsi. Pertanyaan yang cukup menggelitik bagi saya adalah apakah korupsi itu produk budaya kita?

Budaya dapat dipahami sebagai perwujudan dari kehidupan setiap orang dan atau setiap kelompok orang-orang atau merupakan aktivitas manusia dalam suatu masyarakat (Van Peursen, 1988). Dalam perjalanan kehidupannya manusia selalu bertindak atas dasar budaya yang dimiliki. 

Fenomena sosial yang dihadapi begitu sangat kompleks dalam berbagai bentuk. Korupsi adalah salah satu bentuk fenomena sosial yang selalu dihadapi manusia. Fenomena korupsi sudah begitu sistematik masuk ke sendi-sendi kehidupan manusia. Konsekuensi dari tindakan budaya akan berdampak pada perilaku penguasa dan kelompok-kelompok kepentingan dalam entitas masyarakat.

Baca Juga: Chelsea Gagal Meraih Poin Penuh Lawan Fulham Meski Banyak Pemain Baru

Pada 25 November 2020, kita semua dikejutkan dengan penangkapan Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan,dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Ironisnya, OTT dilakukan sesaat setelah Edhy Prabowo, istri dan rombongan tiba di Bandara Soekarno Hatta dari Honolulu, AS yang membeli barang mewah, diduga menggunakan dana hasil korupsi.

Tak lama kemudian, masyarakat Indonesia kembali diinformasikan penangkapan Menteri Sosial Juliari Batubara terkait Operasi Tangkap Tangan atas dugaan korupsi pengadaan Bansos Covid-19 tahun 2020. Juliari Batubara diduga menerima pembayaran Rp 10.000 untuk setiap paket sembako, yakni sebesar Rp300.000 /paket.

Halaman:

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x