Baca Juga: Rekor Baru, Cristiano Ronaldo Mengamuk, Cetak Quattrick Saat Al-Nassr hadapi Al-Wehda
Kedinginan, kelaparan, dan keputusasaan mencengkeram ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal setelah gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah tiga hari yang lalu, di mana jumlah korban jiwa telah melampaui 20.000 orang.
Ratusan ribu orang di kedua negara tersebut kehilangan tempat tinggal di tengah musim dingin.
Banyak yang tinggal di tempat penampungan sementara di tempat parkir supermarket, masjid, pinggir jalan, atau di antara reruntuhan, dan sering kali sangat membutuhkan makanan, air, dan kehangatan.
Baca Juga: 5 Manfaat Daun Sirsak Untuk Kesehatan dan Mengobati Beberapa Penyakit, Jangan Sampai Terlambat
Di Provinsi Idlib, Suriah, Munira Mohamed, seorang ibu dari empat anak yang mengungsi dari Aleppo setelah gempa bumi, mengatakan: "Semua anak ada di sini dan kami membutuhkan kehangatan dan makanan. Tadi malam kami tidak bisa tidur karena sangat dingin. Ini sangat buruk.katanya
Meskipun peluang untuk menemukan korban selamat sangat kecil lebih dari 72 jam setelah gempa bumi dahsyat, tim penyelamat di Adana, Turki, berhasil menarik Akgun Eker, 45 tahun, hidup-hidup dari bawah reruntuhan.
Sebelumnya di Turki, seorang anak laki-laki berusia dua tahun juga diselamatkan dari sebuah bangunan yang runtuh di Antakya dan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun ditemukan di Diyarbakir. Keduanya terjebak di bawah reruntuhan selama hampir 80 jam.
Sementara upaya penyelamatan terus berlanjut, puluhan ribu orang yang selamat dievakuasi dari kota-kota yang terkena dampak terburuk di Turki. Sementara itu, masyarakat di kota-kota Suriah membantu menguburkan mereka yang tewas akibat gempa.***