Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas Mencapai 37.000 dan Frustasi Mulai Memuncak

- 14 Februari 2023, 09:41 WIB
Petugas penyelamat membawa  seorang remaja Turki berusia 13 tahun, ke ambulans setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan
Petugas penyelamat membawa seorang remaja Turki berusia 13 tahun, ke ambulans setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan /REUTERS/Dilara Senkaya/

GALAMEDIANEWS - Gempa bumi yang melanda negara Turki dan Suriah menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan menimbulkan luka pilu yang sangat mendalam.

Saat ini Korban Tewas dilaporkan sudah melebihi angka 37.000 orang. Seiring dengan bertambahnya angka kematian ini penduduk dan tim penyelamat mulai frustasi karena kurangnya beberapa pasokan bantuan.

Baca Juga: UPDATE Gempa Turki : Korban Jiwa  Mencapai Lebih Dari 24.600, Lebih dari 80.000 Korban Luka - Luka

Puluhan penduduk dan pekerja bantuan yang diwawancarai oleh Reuters merasa frustasi dengan kurangnya air, makanan, obat-obatan, kantong mayat, dan derek di zona bencana, dan banyak yang mengkritik respon yang lambat dan terpusat dari Badan Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat Turki (AFAD).

Di Turki, jumlah korban tewas telah melampaui 31.643 orang. Sementara jumlah korban tewas di Suriah, yang dilanda perang saudara selama lebih dari satu dekade, telah meningkat menjadi 5.714 orang.

Termasuk mereka yang terbunuh di wilayah yang dikuasai pemberontak dan yang dikuasai pemerintah. Demikian laporan otoritas manajemen bencana dan darurat. 

Dikatakan pula bahwa gempa bumi yang melanda kedua negara Ini adalah bencana alam paling mematikan keenam di abad ini, setelah gempa bumi tahun 2005 di Pakistan yang menewaskan sedikitnya 73.000 orang.

Selain itu sebagaimana dilansir melalui Reuters pada Selasa, 14 Februari 2023, Turki saat ini menghadapi tagihan sebesar $84 miliar. Menurut Murat Kurum, selaku Menteri Lingkungan Hidup, Urbanisasi dan Perubahan Iklim Turki, sekitar 42.000 bangunan di 10 kota runtuh, hancur dan rusak parah dan itu dibutuhkan pembongkaran dan ditata ulang

Halaman:

Editor: Imam Ahmad Fauzan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x