Laporan IPCC : Krisis Iklim di Depan Mata, Bertindak dari Sekarang atau Terlambat

- 21 Maret 2023, 21:13 WIB
Tindakan secepat mungkin dibutuhkan untuk menanggulangi krisis iklim.
Tindakan secepat mungkin dibutuhkan untuk menanggulangi krisis iklim. /unsplash @Markus Spiske/
GALAMEDIANEWS -  Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan, hanya tindakan cepat dan drastis yang dapat mencegah kerusakan dunia yang tidak dapat dibatalkan.
 
Para ilmuwan telah menyampaikan "peringatan terakhir" tentang krisis iklim, karena meningkatnya emisi gas rumah kaca mendorong dunia ke ambang kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan hanya dapat dicegah dengan tindakan cepat dan drastis.
 
Mengutip dari The Guardian, Selasa, IPCC terdiri dari para ilmuwan iklim terkemuka dunia, menetapkan bagian terakhir dari laporan penilaian sangat besar ke enam pada hari Senin, 20 Maret.
 
Laporan tersebut mengenai tinjauan komprehensif dari pengetahuan manusia tentang krisis iklim yang melibatkan ratusan ilmuwan. Penyusunan laporan memakan waktu selama delapan tahun dan mencapai ribuan halaman, tetapi mengarah menjadi satu pesan: bertindak sekarang, atau akan terlambat sama sekali.
 
 
Pernyataan PBB
 
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengatakan, "Laporan ini adalah seruan untuk mempercepat upaya iklim secara besar-besaran oleh setiap negara dan setiap sektor dan pada setiap kerangka waktu.  Dunia kita membutuhkan aksi iklim di semua lini: semuanya, di mana saja, sekaligus.”
 
Guterres meminta pemerintah mengambil tindakan drastis untuk mengurangi emisi dengan berinvestasi pada energi terbarukan dan teknologi rendah karbon. 
 
Dia mengatakan negara-negara kaya harus berusaha mencapai emisi gas rumah kaca nol bersih "sedekat mungkin dengan 2040", daripada menunggu tenggat waktu 2050 yang telah ditandatangani sebagian besar negara.
 
 
Dia berkata, “Bom waktu iklim terus berdetak.  Namun, laporan hari ini adalah panduan cara meredakan bom waktu iklim.  Ini adalah panduan bertahan hidup bagi umat manusia.  Seperti yang  telah ditunjukkan, batas 1,5 C dapat dicapai.”
 
Hasil temuan IPCC
 
IPCC memaparkan kehancuran yang telah terjadi di sebagian besar dunia.  Cuaca ekstrem yang disebabkan oleh kerusakan iklim telah menyebabkan peningkatan kematian akibat gelombang panas yang semakin intensif di semua wilayah, jutaan nyawa dan rumah hancur akibat kekeringan dan banjir, jutaan orang menghadapi kelaparan, dan “kerugian yang semakin tidak dapat diperbaiki” dalam ekosistem vital.
 
Lebih dari 3 miliar orang telah menetap di daerah yang “sangat rentan” terhadap kerusakan iklim, dan setengah dari populasi global sekarang mengalami kelangkaan air yang parah setidaknya selama setengah tahun ini.  Pada banyak daerah, laporan IPCC memperingatkan, manusia telah mencapai batas kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan yang begitu parah, dan cuaca ekstrem "semakin mendorong pemindahan” orang-orang di Afrika, Asia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan, dan Pasifik Selatan.
 
 
Semua dampak tersebut akan meningkat dengan cepat, karena manusia telah gagal membalikkan tren peningkatan emisi gas rumah kaca selama 200 tahun, meskipun sudah ada peringatan lebih dari 30 tahun dari IPCC, yang menerbitkan laporan pertamanya pada tahun 1990. Dunia memanas sebagai respons terhadap akumulasi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer. Alhasil, setiap tahun emisi terus meningkat, menghabiskan "anggaran karbon" yang tersedia dan berarti pemotongan yang lebih drastis akan diperlukan di tahun-tahun mendatang.
 
Masih ada harapan
 
Menurut laporan sintesa yang rilis pada Senin tersebut, hampir pasti akan menjadi laporan penilaian terakhir. Sementara di sisi lain, dunia masih memiliki peluang untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5C di atas tingkat pra-industri, ambang batas dari kerusakan iklim yang akan dengan cepat menjadi tidak dapat diubah
 
Hoesung Lee selaku ketua IPCC berujar, “Laporan sintesa ini menggarisbawahi urgensi untuk mengambil tindakan yang lebih ambisius dan menunjukkan bahwa, jika kita bertindak sekarang, kita masih dapat mengamankan masa depan berkelanjutan yang layak huni untuk semua.”
 
Suhu sekarang sekitar 1,1 C di atas tingkat pra-industri.  Jika emisi gas rumah kaca dapat mencapai puncaknya secepat mungkin, dan dikurangi dengan cepat di tahun-tahun berikutnya, masih ada kemungkinan untuk menghindari kerusakan terburuk yang akan mengikuti kenaikan 1,5C.***
 

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x