Pemerintah tentunya mendukung pengembangan brand equities milik Tempo Scan karena ini adalah salah satu upaya menyediakan finished product Susu Formula dan Susu Pertumbuhan dengan skala ekonomi yang memadai, sukses berkompetisi dengan produk multinasional, serta mampu melakukan pengendalian bahan baku, di mana sebelumnya masih bergantung pada impor.
Dengan adanya program substitusi impor bahan baku intermediary milk powder ini mampu menghemat devisa negara hingga mencapai Rp1 triliun. Upaya ini sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting pada 2018- 2024, yang bertujuan untuk memastikan semua sumber daya dialokasikan terutama untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada rumah tangga, ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun.
Pemerintah dan masyarakat tentunya berharap Tempo Scan terus mampu meningkatkan produksi dan daya saing produknya sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung program substitusi impor Pemerintah dalam bentuk penurunan importasi bahan baku intermediary susu pada produk Infant Formula dan Growing Up sekaligus mendukung program Pemerintah dalam penyelesaian masalah stunting.
“Ini harus terus didorong dan ditingkatkan karena dari hulunya sendiri melibatkan masyarakat. Oleh karena itu saya melihat bahwa industri seperti ini adalah bersifat strategis, karena diperlukan untuk Indonesia memasuki bonus demografi. Tentu tadi pak Menteri Kesehatan mengatakan bonus demografi ini harus yang produktif,” ucap Menko Airlangga.
Baca Juga: Laporan IPCC : Krisis Iklim di Depan Mata, Bertindak dari Sekarang atau Terlambat