Manila Kembali Berlakukan Karantina di Tengah Penyusutan Ekonomi yang Semakin Parah

- 4 Agustus 2020, 05:20 WIB
Presiden Filipina Duterte menerapkan lockdown
Presiden Filipina Duterte menerapkan lockdown /ANTARA/REUTERS/Eric de Castro/pri

GALAMEDIA - Pemerintah Filipina pada Minggu, 2 Agustus 2020 mengumumkan akan kembali memberlakukan karantina di ibu kota negara, Manila. Rencananya, karantina berlangsung selama dua pekan, mulai Selasa, 4 Agustus 2020.

Langkah itu diambil karena jumlah kasus positif naik sampai lebih dari 100.000 jiwa. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah menyetujui pemberlakuan aturan karantina yang dimodifikasi dan diperkuat (MECQ) di Metro Manila.

Bahkan, ia juga sepakat penerapan yang serupa di provinsi-provinsi sekitarnya, seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan, sampai 18 Agustus 2020. Hal itu disampaikan juru bicara pemerintah, Harry Roque kepada awak media.

Baca Juga: Jadwal Acara di NET TV, Selasa 4 Agustus 2020: Suami-suami Takut Istri Hingga TikTokan

Sejumlah tempat usaha dan layanan transportasi umum kemungkinan akan ditutup di ibu kota selama karantina berlangsung. MECQ merupakan aturan karantina yang berlaku lebih longgar daripada Karantina Komunitas Umum.

Warga juga akan diminta menunjukkan surat izin bekerja dan beraktivitas selama karantina berlangsung, mengingat pemerintah berusaha membatasi pergerakan masyarakat.

Kebijakan Duterte itu berlaku setelah 80 kelompok masyarakat yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat meminta pemerintah untuk meningkatkan pengawasan. Puluhan kelompok itu mengatakan menghadapi kekalahan dalam memerangi Covid-19.

Baca Juga: Ditawar Rp 250 Miliar, Raffi Ahmad Sebut Kanal Rans Entertainment Bakal Dilepas Rp 1-2 Triliun

"Saya mendengar kalian. Jangan kehilangan harapan. Kami tahu kalian lelah," kata Duterte pada Minggu, 2 Agustus 2020 malam.

Ia berbicara ke para tenaga kesehatan garda depan dalam pidatonya di televisi. Itu dilakukan setelah ia bertemu dengan para anggota kabinet dan gugus tugas Covid-19 di Filipina.

Ditulis Antara, pemerintah mengumumkan 5.032 kasus baru, Minggu, 2 Agustus 2020 sebagai angka tertinggi yang pernah ditemukan dalam waktu 24 jam di Filipina.

Baca Juga: Wisatawan Masuk Singapura Bakal Dipasangi Gelang Karantina, Berlaku Mulai 11 Agustus 2020

Sehingga jumlah keseluruhan pasien positif mencapai 103.185 orang. Korban meninggal juga bertambah 20 orang jadi 2.059 jiwa.

Filipina menempati urutan kedua tertinggi di Asia Tenggara, setelah Indonesia, dalam jumlah pasien dan kematian akibat Covid-19.

Duterte juga menyetujui perekrutan 10.000 para spesialis untuk membantu tenaga kesehatan yang telah berada di garda terdepan saat ini, serta setuju soal penambahan bonus bagi para tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19.

Baca Juga: Anji Dilaporkan ke Polisi, Videonya dengan Hadi Pranoto Dianggap Menyesatkan

Presiden Duterte pada pertengahan Maret memberlakukan salah satu aturan karantina terketat dan terlama dunia di ibu kota Filipina serta sejumlah provinsi lainnya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Ia mulai melonggarkan pembatasan pada Juni demi mengaktifkan kembali perekonomian dalam negeri, yang saat ini mengalami penyusutan terparah selama lebih dari 30 tahun.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x