Usai dinyatakan layak, subyek mulai dilakukan penyuntikan. Selanjutnya, 14 hari pasca-penyuntikan pertama, subjek akan kembali dilakukan penyuntikan kedua. Setelah itu, subjek akan dipantau kondisinya selama 6 bulan ke depan.
Menurutnya, sebanyak 50 persen dari total relawan akan disuntikkan vaksin. Sementara sisanya akan disuntikkan plasebo. Hal ini dilakukan untuk membandingkan tingkat keamanan hingga tingkat imunogenitasnya.
"Kita juga akan lihat bagaimana efektivitas antara yang vaksin dengan plasebo," imbuhnya.
Baca Juga: Heboh, YouTuber Indonesia dengan 1,1 Juta Subscibers Dituding Lakukan Pelecehan Seksual
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny K. Lukito menjelaskan, vaksin adalah Sinovac Biotech, China ini sudah memenuhi standar keamanan Badan POM. Selain itu, proses uji klinis juga sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.
"Karena itu, saya mengajak masyarakat (jadi relawan), karena aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari Badan POM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase III," tuturnya.***