Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Disebut-sebut Bawa Tim Pembunuh ke Kanada

- 7 Agustus 2020, 07:11 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman.*/REUTERS
Pangeran Mohammed bin Salman.*/REUTERS /



GALAMEDIA - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) kembali diserang tuduhan aksi pembunuhan. Ia dituding menjadi dalang upaya pembunuhan terhadap mantan pejabat senior negara itu di Kanada.

Ditulis AFP, Saad Aljabari mengatakan MBS mengirim tim pembunuh ke Kanada, tempat di mana ia diasingkan. Ia menyebut MBS hendak melenyapkannya, seperti yang ia lakukan kepada Khashoggi seorang wartawan Arab di Istambul 2018 silam.

Hal itu terungkap dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal di Washington, Amerika Serikat (AS), Kamis 6 Agustus 2020.

Baca Juga: Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Dapat Bantuan Rp 600 Ribu per Bulan, Ini Kriterianya

"Untuk memenuhi keinginan membunuhnya, tergugat bin Salman (MBS) secara pribadi telah mengatur percobaan pembunuhan di luar hukum terhadap Dr Saad, sebuah upaya yang dilakukan hingga hari ini," bunyi dakwaan itu.

Ia mengatakan MBS menginginkannya mati karena kedekatannya dengan saingan sang putra mahkota dan mantan kepala keamanan Saudi, Pangeran Mohammed bin Nayef. Pengetahuannya tentang aktivitas MBS, dianggap bisa merusak hubungan dekat Washington dan Riyadh.

"Dr Saad secara unik diposisikan untuk eksistensial mengancam posisi terdakwa bin Salman dengan pemerintah AS. Itulah mengapa terdakwa bin Salman ingin dia mati," tulis gugatan itu lagi.

Baca Juga: WHO Tampar Pemerintah Amerika Serikat, Nasionalisme Vaksin Bakal Sia-Sia

Al Jabri sudah berada di luar negeri sejak Juni 2017. Saat itu kudeta dilakukan, di mana Mohammed bin Nayef dicopot dari posisi putra mahkota dengan tuduhan korupsi dan ditempatkan di tahanan rumah.

Al Jabri pindah ke Kanada dengan putranya. Sejumlah anaknya di Riyadh terkena sanksi pembatasan perjalanan.

Menurutnya 13 hari setelah pembunuhan Khashoggi, pada 2 Oktober 2018, sebuah tim tiba di Kanada. Tim tersebut bernama "Tiger Squad", yang ia tuding sebagai tentara bayaran pribadi MBS untuk menghabisi dirinya.

Baca Juga: Malaysia Ungkap Satu-Satunya Jalan untuk Hindari Konflik Laut China Selatan Antara China dan ASEAN

Upaya pembunuhan, katanya dalam dakwaan, digagalkan keamanan Kanada. Tapi upaya pembunuhan terus berlanjut dengan sejumlah cara, termasuk dengan fatwa ulama.

Dua anaknya yang kembali ke Arab sejak Maret, juga dibawa pergi. Hingga kini tak ada kabar soal keduanya.

Selain MBS, disebutkan ada 13 orang lain yang di klaim terlibat upaya pembunuhan. Gugatan diajukan di bawah UU Perlindungan Korban Penyiksaan.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Dhuha di Hari Jumat

"Meminta pengadilan menyatakan bahwa terdakwa melanggar hukum di bawah Statuta Alien Tort," tulis gugatan.

"Pengadilan ini dapat memulai proses meminta pertanggungjawaban terdakwa bin Salman dan agennya atas tindakan mereka."

Dikutip dari AFP, Kedutaan Besar Arab di Washington belum bisa memberikan komentar tentang gugatan tersebut saat ini.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x