30 Jam Terapung di Laut Setelah Terpental Ledakan Beirut, Ajaib Seorang Pria Ditemukan Masih Hidup

- 7 Agustus 2020, 13:23 WIB
Amin al-Zahed ditemukan masih hidup setelah 30 jam terapung di laut usai terjadi ledakan.
Amin al-Zahed ditemukan masih hidup setelah 30 jam terapung di laut usai terjadi ledakan. /

GALAMEDIA - Setelah 30 jam terombang-ambing di lautan akibat terpental ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon, seorang pria ditemukan dalam keadaan hidup oleh tim penyelamat. Amin al-Zahed, seorang pekerja pelabuhan sebelumnya dilaporkan hilang usai insiden ledakan tersebut.

Dilansir Sputnik Kamis 6 Agustus 2020, Amin dilaporkan hilang setelah ledakan yang terjadi pada Selasa 4 Agustus 2020. Fotonya pun diunggah di akun Instagram yang dibuat untuk menemukan orang hilang.

Kini pria tersebut telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Rafic Hariri usai ditemukan kemarin.

Baca Juga: Bill Gates Ingatkan Adanya Krisis Jauh Lebih Berbahaya dari Virus Corona

Sejauh ini tidak ada informasi tentang bagaimana dia bisa bertahan di laut begitu lama setelah ledakan itu.

Amin bukan satu-satunya orang yang berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat setelah ledakan itu. Pada Rabu 5 Agustus 2020 seorang gadis muda ditarik keluar dari bawah reruntuhan 24 jam setelah ledakan yang meluluhlantakkan sebagian Kota Beirut itu.

Sejumlah gedung di Beirut, Lebanon mengalami kerusakan usai dilanda ledakan besar yang terjadi pada Selasa 4 Agustus 2020.
Sejumlah gedung di Beirut, Lebanon mengalami kerusakan usai dilanda ledakan besar yang terjadi pada Selasa 4 Agustus 2020. New York Times


Puluhan orang masih hilang hingga saat ini, tetapi salah satu tim penyelamat Prancis yang bekerja di lokasi mengatakan masih ada peluang bagus untuk menemukan orang yang selamat dua hari setelah insiden itu.

Baca Juga: Ini Daftar Bioskop di Indonesia Tayangkan Film BTS 'Break The Silence: The Movie'

Pihak berwenang mengatakan ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan secara tidak aman di sebuah gudang di pelabuhan selama bertahun-tahun. Bahan kimia itu diturunkan dari sebuah kapal kargo berbendera Moldovan yang mengalami kesulitan teknis pada 2013 dan disimpan di gudang pelabuhan sejak saat itu.

Beberapa petugas pelabuhan telah ditangkap saat petugas sedang melakukan penyelidikan. Kepala pelabuhan mengatakan bahwa karyawan telah menulis surat kepada pengadilan negara meminta izin untuk menjual atau memindahkan senyawa kimia berbahaya tersebut.

Foto satelit perlihatkan kondisi Kota Beirut sebelum dan sesudah ledakan.
Foto satelit perlihatkan kondisi Kota Beirut sebelum dan sesudah ledakan. Twitter @planetlabs


Amonium nitrat digunakan sebagai pupuk pertanian, tetapi juga merupakan material pembuatan bahan peledak.

Baca Juga: Misi Pasukan Khusus Arab Saudi Disebut Digagalkan Petugas Keamanan Perbatasan Kanada

Keterangan terbaru menyebutkan setidaknya 145 orang tewas dan lebih dari 5.000 lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x