Ada Joki dalam Coklit Pemilih Pilkada Serentak

- 10 Agustus 2020, 18:40 WIB
Ilustrasi pilkada serentak.
Ilustrasi pilkada serentak. /Dok. Kabar Banten/

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, keselamatan warga harus menjadi diutamakan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ular Jali atau Korros Masuk ke Permukiman Warga, Diduga Kelaparan

"Kami harus memastikan keselamatan warga, apalagi Jabar penduduknya terbesar se-Indonesia, jumlah pemilih tetap mencapai 33 juta," kata Emil --sapaan Ridwan Kamil, belum lama ini.

Kang Emil mengatakan, pihaknya khawatir karena sampai saat ini penularan COVID-19 masih terjadi. Maka itu, potensi sebaran Covid-19 harus ditekan selama Pilkada berlangsung. Salah satunya dengan membagi jadwal pemungutan suara.

"Salah satu yang kendala adalah anggaran yang harus dikeluarkan karena dana APBD kami dialokasikan untuk (penanganan) Covid-19," ucapnya.

Adapun delapan daerah di Jabar akan menggelar Pilkada pada 2020, yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kota Depok.

Baca Juga: Terimbas Kisruh Antara Amerika Serikat dan China, Rupiah Ditutup Melemah 23 Poin

Menurut Emil, pembagian jadwal pemungutan suara dapat menjadi solusi ketimbang harus menambah jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal itu pun dapat mengurangi beban anggaran Pilkada. Apalagi, 63 persen warga Jabar terdampak COVID-19 dan membutuhkan bantuan.

"Sekarang 63 persen warga Jabar harus dibantu, maka sebagai pemimpin saya putuskan semua proyek berhenti. Kami fokus memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," katanya.

"Solusi saya sederhana membuat regulasi yang mengatur bahwa pemungutan suara bisa sampai sore. Jadi, jumlah TPS-nya tetap, pencoblosannya dibagi dua ronde, yakni pagi sampai siang, dan siang sampai sore," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x