Ia mengatakan gerakan pengendalian ini merupakan langkah efektif untuk mencegah serangan hama tikus.
"Gerakan pengendaliannya pun dengan sistem pengasapan dan diberikan umpan atau racun yang dimasukkan ke dalam lubang atau sarang tikus tersebut," jelasnya.
Sebagai tindaklanjut dari gerakan pengendalian saat ini, imbuh Agus, pihaknya bersama petani kembali secara serentak akan melakukan kegiatan serupa di Kecamatan Margaasih, Banjaran, Cileunyi, Rancaekek dan Nagreg, Rabu 11 Agustus 2020.
"Tetap sebagai inisiatif kegiatan pemberantasan hama tikus adalah petani, karena para petani yang paling tahu kondisi sebenarnya di lapangan," ungkapnya.
Baca Juga: Balon Wapres AS Ini Pernah Tinggal di Jakarta dan Sekolah di Kawasan Cilandak
Agus juga menghimbau kepada para petani untuk proaktif dalam pengendalian hama tanaman. Untuk itu, setiap hari mereka bisa melakukan pemantauan terhadap lahan pertanian.
"Jika dalam pengendalian hama tanaman itu sudah mengkhawatirkan, bisa langsung koordinasi dengan petugas di lapangan. Nanti oleh petugas ditindaklanjuti ke Dinas Pertanian," katanya.
Agus mengatakan, mengendalikan hama tanaman ini dalam upaya mengamankan produksi pertanian padi, untuk kebutuhan pangan masyarakat sehari-hari.
Baca Juga: Tak Dapat Bansos Rp 600 Ribu? Tenang, Pemerintah Lagi Siapkan Bantuan Lainnya
"Kunci dari keberhasilan pertanian itu bergantung pada kerja keras para petani dalam mengendalikan serangan hama tanaman. Kita dari dinas hanya melakukan pendampingan dan pembinaan terkait budidaya pertanian. Selain itu, secara teknis kita bisa memberikan penyuluhan dalam program pertanian," ungkapnya.