Joe Biden-Kamala Harris Serang Trump, Dianggap Tak Becus dan Bikin Amerika Compang-camping

- 13 Agustus 2020, 11:13 WIB
Setelah pengumuman, Biden-Harris mengunggah foto bersama. (EPA/BIDEN CAMPAIGN/ADAM SCHULTZ)
Setelah pengumuman, Biden-Harris mengunggah foto bersama. (EPA/BIDEN CAMPAIGN/ADAM SCHULTZ) /

GALAMEDIA - Kandidat presiden dan wakil presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris untuk pertama kalinya melakukan kampanye bersama. Mereka pun langsung "menyerang" petahana Donald Trump.

Pasangan ini menyebut Presiden Donald Trump sebagai pemimpin "nyinyir". Bahkan Trump dianggap tidak becus dan telah membuat AS dalam kondisi "compang-camping".

"Ini adalah momen penting bagi negara kita," tutur Biden yang berbicara di sebuah sekolah menengah, di Delaware.

Pertemuan yang berlangsung di Wilmington, Delaware, ini tidak dibuka untuk publik. Sekitar 75 orang berkumpul di luar di bawah hujan rintik-rintik sebelum acara berlangsung, menurut Reuters. Beberapa orang yang berkumpul itu merupakan pengritik Biden.

Baca Juga: Jokowi Larang Para Menteri Keluar dari Jakarta, Pertanda Apa Ya?

Berbicara dari gymnasium Sekolah Menengah Alexis I DuPont, Biden mengatakan bahwa Donald Trump telah memulai serangannya dengan menyebut Kamala menjijikkan.

"Dia (Trump) nyinyir dengan merujuk Kamala sebagai orang yang kejam. Ini bukan hal yang mengherankan karena nyinyir adalah yang paling bisa dilakukan Donald Trump, lebih bisa dari presiden mana pun sepanjang sejarah Amerika," terang Biden.

"Apakah ada yang terkejut bahwa Donald Trump memiliki masalah dengan seorang perempuan yang kuat, atau perempuan yang kuat secara keseluruhan?" ujar dia.

Dia juga mengkritik cara Trump menangani pandemi virus corona, perubahan iklim, persoalan pengangguran, "Retorika politik rasisnya yang bisa menimbulkan perpecahan," katanya.

Baca Juga: Terancam Dikurung Bersama, Tak Rela Anak Dihukum Seumur Hidup Ibu Gali Terowongan di Bawah Penjara

Kamala Harris pada momen itu menyatakan siap mendampingi Biden dan bekerja untuk kemajuan AS.

"Ini adalah sebuah momen yang memiliki dampak nyata bagi Amerika. Segala sesuatu yang bermakna buat kita, ekonomi, kesehatan, dan anak-anak, segala hal yang menyangkut dengan negara yang kita tinggali, semuanya dipertaruhkan," kata mantan jaksa berusia 55 tahun itu.

Warga Amerika keturunan India dan Jamaika ini melanjutkan pernyataannya yang lebih "kejam'. Ia kembali menyerang Trump.

"Amerika berseru untuk kepemimpinan, namun kita memiliki seorang presiden yang mementingkan dirinya sendiri, dari pada orang-orang yang memilihnya," tuturnya dikutip dari BBC.

Baca Juga: Mengharukan, Kisah keluarga yang Terpisah saat Ledakan di Beirut

"Dia (Trump) mendapat warisan kelanjutan ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah, dari pemimpin sebelumnya Barack Obama dan Joe Biden. Kemudian, seperti semua hal yang diwarisi, dia benturkan ke tanah," ungkap Kamala.

Menghina
Donald Trump ternyata memantau "pergerakan" Biden. Sesaat sebelum acara kampanye Biden-Harris dimulai, Trump sempat menyinggung agar Biden tetap di rumah, mengambil kampanye jarak jauh di tengah karantina pandemi virus corona.

"Tiada seorang pun yang lebih menghina Biden ketimbang dia (Harris). Dia mengatakan hal-hal mengerikan tentangnya (Biden), termasuk tuduhan dari seorang perempuan," ujar Trump.

"Dia (Harris), saya kira, percaya pada perempuan itu. Sekarang mendadak dia maju sebagai wakil presiden dan mengatakan betapa bagusnya pria itu (Biden)," sindirnya.

Baca Juga: Nazaruddin Mantan Bendum Demokrat Bebas Murni, Hari Ini Datangi Bapas Bandung

Biden secara resmi menjadi calon presiden dari Demokrat, pekan depan, dalam konvensi partai yang diselenggarakan secara virtual karena pandemi virus corona.

Sementara itu, Trump juga akan didorong oleh para politisi Partai Republik untuk menjadi presiden dua periode, seminggu setelah konvensi Partai Demokrat.

Kampanye pilpres AS akan berlangsung 10 minggu, sebelum para pemilih memberikan suara mereka dalam pemilu, 3 November mendatang.

Trump dan Biden dijadwalkan mengadakan tiga debat terbuka. Di Cleveland, Ohio, pada 29 September. Lalu, Miami, Florida, pada 15 Oktober, dan Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober.

Sementara itu, Harris akan berdebat dengan petahana wakil presiden Mike Pence, di Salt Lake City, Utah, pada 7 Oktober mendatang.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x