"Bumi Pasundan ini janganlah dianggap asing pak Ganjar. Sebab, rakyat Jabar perlu pemimpin yang mau turun ke bawah mendengarkan aspirasi dan tak ada sekat dengan rakyat," tambah Noery.
Baca Juga: Kata Dedi Mulyadi Soal Kabar Hengkang dari Partai Golkar
Di tempat yang sama, pemilik Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat menyatakan, angklung bukan sekedar alat musik melainkan bisa membawa pada jiwa-jiwa Pancasila.
Bermain angklung, ujar dia, menyatukan segala ragam mulai usia, perbedaan, suku, bahasa, dan lainnya yang dikomandoi oleh seorang konduktor sehingga dapat menghasilkan irama indah.
"Itulah yang kami harapkan pula untuk pemimpin (konduktor) mendatang yang bisa meramu perbedaan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia ini, yakni Kang Ganjar," tutur Taufik.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku senang bisa datang ke Jawa Barat, salah satunya ke Saung Angklung Udjo untuk memainkan angklung secara langsung.
Baca Juga: Kemendag Hapus 64.583 Tautan Konten Penjualan Pakaian Bekas Asal Impor di Platform E-commerce
"Terima kasih banyak Kang Taufik saya bisa hadir ke sini. Anak dan istri saya sebenarnya ingin sekali ke sini dan ternyata angklung itu mendunia," kata Ganjar.
"Sebagai seseorang yang tak ingin tersesat maka saya banyak bertanya ke orang dan saya harap bisa ke sejumlah wilayah di kabupaten/kota di Jabar," tutur Gubernur Jawa Tengah ini.