Potret Dedi Mulyadi Evakuasi ODGJ Sering Ngamuk dan Dirantai, Tinggal Dekat Rumah Dokter Wayan yang Viral

- 17 Mei 2023, 11:11 WIB
Potret Dedi Mulyadi Evakuasi ODGJ Sering Ngamuk dan Dirantai, Tinggal Dekat Rumah Dokter Wayan yang Viral./IST
Potret Dedi Mulyadi Evakuasi ODGJ Sering Ngamuk dan Dirantai, Tinggal Dekat Rumah Dokter Wayan yang Viral./IST /

GALAMEDIANEWS - Dedi Mulyadi kembali memperlihatkan kepeduliannya terhadap masyarakat kecil. Terbaru, mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengevakuasi seorang perempuan yang mengalami gangguan jiwa.

Dedi Mulyadi mengevakuasi ODGJ yang sering ngamuk dan dirantai oleh keluarganya sendiri. Perempuan itu tinggal di dekat rumah dokter Wayan yang sempat viral beberapa waktu belakangan ini.

Evakuasi bermula saat Dedi Mulyadi membagikan 1.000 paket ikan segar kepada warga di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dalam rangka peningkatan gizi dan mengkampanyekan gerakan untuk gemar memakan ikan.

Baca Juga: JUARA!! INDONESIA Raih Medali Emas Sepakbola SEA Games 2023

Baca Juga: Ingin Bakso Lezat, Enak dan Murah di Bogor, Inilah 7 tempat kuliner Mie Bakso Bisa Bikin Lidah Ketagihan

Saat pembagian ikan ke rumah-rumah warga, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi alias KDM, mendapatkan informasi ada seorang perempuan bernama Wati yang selama ini dirantai di dalam rumahnya oleh pihak keluarga karena kerap mengamuk.

Potret Dedi Mulyadi saat akan Evakuasi ODGJ Sering Ngamuk dan Dirantai, Tinggal Dekat Rumah Dokter Wayan yang Viral./IST
Potret Dedi Mulyadi saat akan Evakuasi ODGJ Sering Ngamuk dan Dirantai, Tinggal Dekat Rumah Dokter Wayan yang Viral./IST

Setelah ditelusuri ternyata warga tersebut tak jauh dari rumah dokter Wayan yang sebelumnya sempat viral di media sosial. Seperti diketahui rumah dokter Wayan pun berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Setibanya di rumah tersebut, KDM mendapati seorang perempuan berada di dalam satu kamar dengan kondisi kaki dirantai dan tangan dirantai ke arah belakang.

Tak memiliki uang

Perempuan tersebut hanya bisa berbaring di lantai beralaskan tikar seadanya. Dalam kondisi dirantai, perempuan tersebut terus meracau dengan berbahasa Indonesia dan Sunda.

"Ini sudah lama? Saya izin ya untuk bawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua (Lembang, Kabupaten Bandung Barat)," ucap Dedi Mulyadi saat bertemu ibu dari Wati.

Baca Juga: BUKAN SMAN 3 Bandung, Inilah Juara 1 dari 10 SMA Terbaik di Jawa Barat sebagai Referensi PPDB 2023

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Rabu, 17 Mei 2023, Bioskop Trans TV Film Killing Them Softly dan The Founder

Mulanya ibu tersebut sempat bimbang karena ia khawatir tidak tak bisa bertemu dengan anaknya kembali. Sebab ia tak memiliki uang untuk menjenguknya ke sana kelak.

Namun setelah diberi penjelasan dan pengertian akhirnya ibu tersebut merelakan anaknya untuk dievakuasi ke tempat yang lebih layak.

"Tenang nanti semua saya urusi, termasuk ibu juga sekalian," ujar Kang Dedi.

Dari obrolan bersama pihak keluarga disebutkan jika Wati baru sekitar 1,5 bulan mengalami gangguan jiwa. Karena kerap mengamuk pihak keluarga yang tak memiliki biaya untuk berobat memilih untuk merantai kaki dan tangannya.

Sudah menikah dan punya anak

Wati sudah pernah menikah dan memiliki dua orang anak. Sementara suaminya sudah meninggal dunia. Saat ini satu anak ikut di rumah bersama Wati dan lainnya ikut bersama orang tua suami.

Baca Juga: 11 Contoh Simbiosis Komensalime dan Penjelasannya

Baca Juga: Update Perolehan Medali SEA Games 2023 Hari Ini, Usai Juara Umum Bulu Tangkis, Indonesia Raih Medali Emas Lagi

"Ini baru 1,5 bulan, sebelum mau puasa. Gak tahu kenapa ini juga, tiba-tiba begini suka mengamuk," ucap sang ibu.

Pada saat obrolan berlangsung, Wati tampak terus meracau dan berusaha berontak melepaskan ikatan rantai di tangan dan kakinya. Namun dengan sabar KDM menenangkan Wati dengan mengusap kepalanya dan menyeka liur yang keluar dari mulutnya.

"Jangan ngambek, ya. Kamu orang baik. Bismillahirrahmanirrahim, Allahu Akbar," kata KDM sambil mengusapkan tanganya ke kepala Wati.

Perlahan tapi pasti Wati pun tampak tenang namun tetap meracau. Hingga akhirnya KDM meminta rantai yang ada di kaki dan tangan Wati untuk dibuka.

Akhirnya salah seorang keluarga Wati dibantu oleh anak KDM, Maula Akbar Mulyadi Putra membuka gembok dan rantai yang sudah mulai berkarat. Setelah sedikit dipaksa akhirnya ikatan tersebut terlepas.

Setelah terlepas Wati pun dimandikan oleh pihak keluarga. Usai mandi ia pun langsung dievakuasi menuju ambulans dengan dibopong oleh Kang Dedi Mulyadi.

“Rakyat miskin seperti tak ada pilihan. Memasung pun terpaksa dilakukan. Kini Neng Wati kita bawa ke RSJ Cisarua, dan nanti seluruh biaya saya tanggung termasuk biaya hidup keluarga untuk menjenguk ke sana,” tandas Dedi Mulyadi.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x