Network
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Semarang dengan Spot Foto Instagramable dan View Bagus, Cocok untuk Para Selebgram
Meski masyarakat Indonesia banyak yang memilih layanan kesehatan di Malaysia, Farah enggan membandingkannya dengan layanan di Indonesia. Menurut dia, rumah sakit Malaysia tak ingin menyaingi rumah sakit yang ada di Indonesia.
"Kami (memposisikan) sebagai alternatif layanan kesehatan, opsi kedua bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan layanan kesehatan di Malaysia. Jadi bukan tujuan kami menjadi saingan rumah sakit Indonesia. Bahkan rumah sakit di Malaysia dan Indonesia sudah banyak yang bekerjasama," jelasnya.
"Dari sisi jarak juga Malaysia dan Indonesia bertetangga, kultur, makanan hingga Bahasa ada kesamaan. Lalu, harga terjangkau dibandingkan negara lain," lanjut dia.
Farah juga menegaskan melayani pasien adalah hal utama yang menjadi tujuan layanan kesehatan rumah sakit Malaysia. "Kami adalah alternatif yang bisa dipilih, baik itu atas rekomendasi dokter atau karena ketiadaan fasilitas,” tandasnya.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Jokowi Sebut Kita Bisa Bertahan dari Krisis Fondasinya Pancasila
Di tempat yang sama, Acting CEO malaysia Healthcare Travel Council, Farizal B Jafaar menuturkan, kondisi yang dijelaskan Farah menjadi pendorong digelarnya expo atau pameran Kesehatan di Kota Bandung selama empat hari.
Sebelumnya, pameran serupa sudah dilakukan di Jakarta dan Surabaya. Kegiatan yang sama segera dihelat di berbagai wilayah Indonesia lainnya.
Menurut dia, tujuan acara adalah untuk memudahkan masyarakat Indonesia mendapat informasi layanan kesehatan, perencanaan perjalanan hingga penawaran harga promo. Ia mengambil contoh penawaran harga layanan program bayi tabung Rp 50 juta selama empat hari pameran berlangsung.
"Bisa konsultasi dengan pihak rumah sakit mengenai perawatan penyakit jantung, kanker, keusburan, mata dan lain-lain. Dalam pameran ada 20 fasilitas Kesehatan swasta di Malaysia yang turut serta dalam pameran," tuturnya.
