Network
GALAMEDIANEWS - Kapal selam Titan hilang kontak dengan kapal pendukungnya saat sedang melakukan penyelaman ke lokasi reruntuhan Titanic di Samudra Atlantik Utara pada hari Minggu. Pada hari Kamis, Garda Pantai Amerika Serikat dan perusahaan yang mengoperasikan kapal selam tersebut, OceanGate Expeditions, mengumumkan bahwa kelima orang yang berada di dalamnya diduga telah meninggal dunia.
Berikut ini adalah penumpang yang berada di kapal selam tersebut.
Stockton Rush
Stockton Rush adalah pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, perusahaan yang mengoperasikan kapal selam tersebut. Ia sendiri yang menjadi pilot kapal selam tersebut.
Dalam wawancara yang ditayangkan di CBS pada bulan November, Rush mengatakan bahwa ia bermimpi menjadi astronot dan setelah lulus dengan gelar teknik kedirgantaraan dari Princeton pada tahun 1984, ia ingin menjadi pilot tempur.
Baca Juga: BLACK CLOVER Chapter 363: Mengapa Nacht Mencoba Menyelamatkan Asta?
"Ia menemukan bahwa oseanografi adalah hal yang ia cari. Ia ingin menjelajah dan menemukan kehidupan baru. Ia ingin menjadi seperti Kapten Kirk dan bukan penumpang di belakang. Dan ia menyadari bahwa samudra adalah alam semesta," ungkapnya.
Ia mendirikan OceanGate, perusahaan swasta yang berbasis di Everett, Washington, dekat Seattle, pada tahun 2009.
Hamish Harding
Hamish Harding, seorang pengusaha dan penjelajah asal Inggris, memegang beberapa rekor dunia dari Guinness World Records, termasuk rekor untuk waktu terlama mengunjungi bagian terdalam samudra dalam satu penyelaman. Ia menulis di halaman Facebook-nya pada hari Sabtu bahwa ia bangga mengumumkan dirinya bergabung dengan misi OceanGate "untuk menyelam ke Titanic".
Harding, yang berusia 58 tahun, adalah ketua Action Aviation, sebuah perusahaan penjualan dan operasi udara yang berbasis di Dubai. Ia sebelumnya telah terbang ke luar angkasa dalam misi perusahaan roket Blue Origin milik Jeff Bezos.
Baca Juga: SERTIFIKAT MENGEMUDI Jadi Syarat Mendapat SIM, Simak Cara Mendapatkannya
Harding juga terlibat dalam upaya memperkenalkan kembali cheetah ke India dan memegang rekor dunia untuk sirkumnavigasi Bumi tercepat melalui kutub geografis dengan pesawat.
Paul-Henri Nargeolet
Paul-Henri Nargeolet, seorang ahli maritim asal Prancis, telah melakukan lebih dari 35 penyelaman ke lokasi reruntuhan Titanic.
Nargeolet adalah direktur riset bawah air untuk RMS Titanic, Inc., sebuah perusahaan Amerika yang memiliki hak penyelesaian atas reruntuhan terkenal tersebut dan menampilkan banyak artefak dalam pameran Titanic. Menurut situs web perusahaan tersebut, mereka telah melakukan delapan ekspedisi penelitian dan pemulihan antara tahun 1987 dan 2010.
Shahzada Dawood dan Suleman Dawood
Pengusaha kelahiran Inggris-Pakistan, Shahzada Dawood, 48 tahun, beserta putranya, Suleman, 19 tahun, adalah anggota dari salah satu keluarga terkaya di Pakistan.
Dawood memiliki latar belakang di bidang tekstil dan produksi pupuk. Putranya adalah seorang mahasiswa bisnis di Universitas Strathclyde di Glasgow, yang dikonfirmasi oleh juru bicara universitas dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Baca Juga: BERCITA RASA UNIK, Resep Nasi Goreng Kambing Bumbu Kari Nusantara
Dawood dan putranya berangkat dalam perjalanan untuk mengunjungi sisa-sisa Titanic ketika kontak dengan kapal selam terputus, demikian pernyataan tersebut, yang juga meminta privasi bagi keluarga.
Dawood juga merupakan anggota dewan penasihat Search for Extraterrestrial Intelligence Institute. Organisasi tersebut mengatakan di situs webnya bahwa ia adalah penduduk Britania Raya dan seorang ayah dari dua anak.
Dalam sebuah kecelakaan tragis, lima nyawa melayang ketika kapal selam Titan hilang kontak dengan kapal pendukungnya. Para penumpang yang tak bernasib baik ini termasuk pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush, pengusaha dan penjelajah asal Inggris, Hamish Harding, ahli maritim Prancis, Paul-Henri Nargeolet, serta pengusaha kelahiran Inggris-Pakistan, Shahzada Dawood, dan putranya, Suleman Dawood.
Kapal selam ini tenggelam selama misi penyelaman ke reruntuhan Titanic di Samudra Atlantik Utara. Berita ini mengguncang komunitas penjelajah dan maritim internasional. Pihak berwenang menyatakan bahwa kemungkinan besar kelima penumpang tersebut telah meninggal dunia. Peristiwa ini menjadi pengingat yang memilukan akan bahayanya eksplorasi di dalam laut yang misterius.***
