GALAMEDIA - Sedikitnya 200 paket sembako disalurkan para jurnalis Tasikmalaya yang tergabung dalam Yayasan Bakti Kalam Insasi di tiga titik lokasi. Diantaranya di Kecamatan Jamanis, Singaprana dan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Penyaluran paket sembako tersebut dirangkaikan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharan 1442 Hijriah. Selain sebagai salah satu giat program Jumat Berbagi pada sesama, dengan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
"Berbagi ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama dalam setiap tahun di bulan ramadan, namun sejak tiga bulan ini penyaluran bantuan menjadi dirutinkan khususnya pada hari jumat tidak menunggu sampai datang ramadan," kata Hendra Herdiana, Ketua Yayasan Bakti Kalam Insani saat ditemui di sekretariat, Minggu, 22 Agustus 2020.
Baca Juga: Ketegangan di Laut China Selatan Makin Memanas, Tiongkok Pamer Kekuatan Kapal Selam
Tujuannya, kata Hendra, selain sedikit meringankan beban warga yang terkena dampak covid 19 dan sasarannya adalah para jompo dan anak yatim, juga sekaligus syiar kebaikan. Mudah-mudahan bisa menularkan aksi ini kepada warga lainya.
"Penyaluran langsung ke warga yang berhak guna meminimalisir terjadinya salah sasaran pemberian bantuan," katanya.
Bakti sosial ini juga adalah bagian dari bentuk kepedulian rekan-rekan jurnalis Tasikmalaya. Meski paket bantuan tidak seberapa, akan tetapi mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi warga yang membutuhkannya.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Padam, Polisi Langsung Turunkan Tim Investigasi
Paket sembako ini disalurkan langsung dengan menyisir ke daerah-daerah dan kampung-kampung dimana para jompo itu tinggal.
Punduh Kewilayahan 2, Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Ubab Badrudin mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada para jurnalis yang sudah mau menyalurkan dan memberikan sembako kepada warganya.
Hal ini sangat bermanfaat dalam meringankan beban warga yang kekurangan. Apalagi di masa Pandemi ini, tidak sedikit warga yang kembali dari perantauan di Kota Besar seperti Bandung, Jakarta dan Bekasi serta Tangerang, karena wabah covid 19.
Baca Juga: Terekam CCTV, Polisi Terus Selidiki Kasus Pencabutan Bendera Indonesia di Garut
Sehingga mereka tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari 1 Kapunduhan ada 4 ke RT an sebanyak 471 KK. Dimana kebanyakan warga merupakan bekerja sebagai petani.
Dikatakannya, kondisi masyarakat saat ini cukup memprihatinkan, akibat dampak Covid-19. Sehingga perekonomian keluarga menurun drastis.
"Adanya bantuan ini sangat terbantu sekali," ujarnya. ***