Gabung Bareng Mafia dan Terlibat Prostitusi, Sebanyak 19 Polisi Dipecat

- 25 Agustus 2020, 08:38 WIB
Petugas polisi China pada hari pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) setelah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Beijing, China, Jumat, 22 Mei 2020 lalu. (ANTARA/REUTERS/Thomas Peter/aa)
Petugas polisi China pada hari pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) setelah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Beijing, China, Jumat, 22 Mei 2020 lalu. (ANTARA/REUTERS/Thomas Peter/aa) /

GALAMEDIA - Sebanyak 19 polisi dari berbagai tingkatan di Harbin, China, dipecat atas dugaan penyalahgunaan wewenang.

Pemecatan itu merupakan bagian dari kampanye antikorupsi secara nasional. Demikian media resmi China, Senin, 24 Agustus 2020.

Selain dipecat dari jabatannya, ke-19 polisi aktif itu juga dicopot dari keanggotaan Partai Komunis China (CPC).

Baca Juga: China Diguncang Gempa 7,3 SR, Lebih dari 9 Ribu Orang Tewas Pada 25 Agustus 1933

Para petugas kepolisian itu juga dilimpahkan ke pengadilan atas pelanggaran serius peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Para personel kepolisian yang merupakan pejabat senior di sektor keamanan publik di Ibu Kota Provinsi Heilongjiang itu dituduh menerima suap, dan memiliki investasi bisnis pribadi.

Selain itu, mereka juga dituding memusnahkan buku tabungan dengan sengaja, menyalahgunakan jabatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dan memiliki senjata secara ilegal.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Anjlok Mulai dari Rp 33 Ribu Per Gram, Ayo Buruan Beli

Sementara untuk polisi berpangkat rendah ditangkap karena mengorganisasikan atau bersekongkol dengan kelompok mafia lokal. Mereka juga terlibat prostitusi dan perjudian, perampokan, pemerasan, dan penipuan.

Dilansir Antara, sanksi tersebut diberlakukan sebagai bagian dari kampanye nasional yang dilancarkan oleh Komisi Urusan Politik dan Hukum Komite Sentral CPC pada 8 Juli 2020.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x