Network
GALAMEDIANEWS - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) merevisi penerimaan peserta didik baru (PPDB) khususnya mengenai zonasi.
Edy berpandangan bahwa sistem zonasi yang diterapkan pada PPDB 2023 ini, menghambat siswa-siswi prestasi disebabkan fasilitas pendidikan di Kota Medan berbeda dengan Jakarta, sehingga sistem zonasi membatasi siswa-siswi.
"Infrastruktur disana, di Medan berbeda. Tidak bisa zonasi, prioritas murid mana kita ajar, kalau di Jakarta. Diujung sama di tengah, infrastruktur sudah sama, guru sudah sama. Jadi, jangan disamakan daerah sudah maju, dengan daerah sedang berusaha untuk maju," kata Edy sebagaimana dikutip Galamedianews dari Antara, pada 22 Juli 2023.
Baca Juga: TANGGAL RILIS Film Dune 2, Pemeran, Plot, Trailer, dan Kabar Lainnya
Selain itu, alasan yang mendorong perlunya revisi PPDB karena adanya kecurangan yang terjadi untuk memenuhi persyaratan sistem zonasi yang dilakukan oleh masyarakat untuk meluluskan anak-anaknya.
"Banyak diminta tolong dari masyarakat, agar anak-anaknya itu, diluluskan di sekolah mereka daftar dan diinginkan," ucap Gubernur Sumut.
Purnawirawan TNI ini juga berharap PPDB dapat kembali ke semula yang mana lebih mengedepankan kompetensi siswa-siswi yang kemudian dibatasi dengan sistem zonasi sehingga terjadi seleksi alam.
"Kembali seperti dulu, sistem dan seleksi tes. sehingga seleksi alam. Sehingga motivasi anak itu, saya harus tes," tutur Edy Rahmayadi.
