Asia Africa Festival Bandung Gandeng Saung Angklung Udjo, Ini Sejarah dan Ciri Khas Musiknya

- 26 Juli 2023, 18:47 WIB
Ilustrasi Kegiatan bermain angklung di Saung Angklung Udjo
Ilustrasi Kegiatan bermain angklung di Saung Angklung Udjo /

Sam menyebutkan, pola permainannya pun jadi mirip dengan gaya orang bermain gamelan. “Hanya dari bambu ini. Ada angklungnya, ada gambangnya, kecuali gong sama genang. Tidak bisa diubah,” kata Sam.

Dari sinilah, musik Sunda pentatonis menjadi khas musik yang dimainkan oleh Udjo, hingga lembaga pendidikan Bandung, menyebutnya pentatonis Udjo karena beda dengan pentatonis di daerah-daerah yang memainkan musik untuk ritual tersebut. 

“Inilah menjadi jati diri Saung Angklung Udjo, karena punya karakter itu. Kalau Pak Daeng itu menggunakan diatonis,” ujar Sam. 

Menurut Sam, Saung Udjo memiliki ciri musik yang khas, dengan nada-nada yang sangat spesifik.

“Kalau Saung Udjo punya ciri khas. Nada yang betul-betul spesifik, West Java tapi yang pak Udjo rintis sendiri,” kata Sam yang menjadi generasi kedua penerus Saung Angklung Udjo ini. 

Sam mengatakan bahwa secara praktikal saung ini berdiri pada tahun 1965, tapi baru pada tahun 1973, ayah dan ibunya, Uum Sumiyati mendirikan yayasan saung angklung, yang menjadi cikal bakal Saung Angklung Udjo. 

Kini sanggar kesenian dan budaya inisudah ke sana ke mari tampil di berbagai negara, termasuk salah satunya tampil untuk menyemarakkan perhelatan akbar Piala Dunia di Qatar pada 18-28 November 2022 lalu.

Berdasarkan informasi pada laman kemlu.go.id, Saung Angklung Udjo tampil di Pagelaran Angklung di Al-Ibdaa Courtyard di Katara, Qatar pada bersama komunitas diaspora Indonesia di Qatar, yaitu Indonesian Ladies Angklung, Rumah Seni Al-Khor, Sanggar Seni Mesaieed, dan BIG Choir.***

Halaman:

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Kemenperekraf kemlu.go.id Instagram @humas_bandung Kanal Youtube Helmy Yahya Bicara angklungudjo.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah