Network
Lalu, pada wilayah Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kota Baru, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Perairan Kep. Selayar, Teluk Bone bagian Selatan, Laut Flores, dan Perairan Wakatobi.
Baca Juga: 6 Tips Mengajari Anak Minta Maaf yang Tulus
Kemudian berpotensi terjadi juga di wilayah Perairan Manui - Kendari, Perairan Selatan Banggai - Sula, Perairan Selatan P. Buru - P. Sedam, Laut Seram, Perairan Fak-Fak, Perairan Kaimana, Perairan Kep. Kai - Kep. Aru, Perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, dan Laut Banda.
Adapun untuk wilayah perairan yang berpotensi tinggi gelombang 2.50 hingga 4.0 meter (tinggi) adalah wilayah Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat P. Simeulue, Perairan Barat Kep. Nias, dan Samudra Hindia Barat Aceh.
Lalu, pada wilayah Selat Bali - Lombok - Alas - Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, Perairan Selatan P. Sumba, Perairan P. Sawu, Laut Sawu bagian selatan, Laut Arafuru, dan Samudra Hindia selatan P. Sumba.
Baca Juga: 3 SMA di Cirebon Jawa Barat yang Masuk Top 1000 Sekolah Terbaik se-Indonesia
BMKG kemudian menyebutkan wilayah yang berpotensi gelombang kategori sangat tinggi yakni 4.0 hingga 6.0 meter adalah Perairan Barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan P. Enggang, Perairan Barat Lampung, serta Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan.
Lalu berpotensi terjadi juga pada wilayah Perairan Selatan Banten - Jawa Barat, Perairan Selatan Jawa Tengah - Yogyakarta - Jawa Timur, Perairan Selatan Bali - Nusa Tenggara Barat, Samudra Hindia Barat Kep. Nias - Lampung, dan Samudra Hindia Selatan Banten - Nusa Tenggara Barat.
