Momen Seorang Ibu di Bekasi Tiba-tiba Menangis dan Memeluk Dedi Mulyadi

- 10 Agustus 2023, 09:45 WIB
Seorang ibu di Bekasi tiba-tiba menangis dan memeluk Dedi Mulyadi./IST
Seorang ibu di Bekasi tiba-tiba menangis dan memeluk Dedi Mulyadi./IST /

Baca Juga: Turut Berduka Cita: Ibunda Anthony Ginting, Lucia Sriati, Berpulang Pada Usia 63 Tahun

Di atas panggung, KDM mengatakan, safari cinta merupakan momen kebersamaan antara pemimpin dan rakyatnya. “Tak ada perbedaan anggota DPR dan pemilihnya, yang ada menyatukan semangat yang sama bahwa rakyat ingin bahagia,” ucap KDM.

Menurut KDM, setiap kedatangan pemimpin ke suatu tempat harus membawa kebahagiaan dan bukan malah menyusahkan. Seperti halnya KDM yang membawa rombongan seni bersama sejumlah komedian seperti Sule dan Ohang yang datang menghibur warga,

Ia pun menceritakan pengalamannya saat tiba ke lokasi langsung disambut peluk dan tangis seorang ibu yang baru saja ditinggal mati suaminya. Sejatinya, seorang perempuan akan terus berjuang menghidupi keluarganya meski tulang punggung telah tiada.

“Ada dua kesedihan yang dihadapi. Satu menangis ditinggal suami yang dicintainya, dua dan paling utama bingung menghadapi esok hari setelah suami tidak ada. Tapi itulah kekuatan seorang ibu yang akan berjuang sekuat tenaga mengganti peran seorang kepala keluarga,” ucapnya.

Baca Juga: Menhan Berbicara Kepada Mahasiswa UPN Veteran Jakarta: Negara, Bangsa, Rakyat Menunggu Baktimu

Baca Juga: Lintasan 'S' Ujian Praktik SIM C Sudah Berlaku, 'Atraksi Sirkus' Angka 8 dan Zig-zag Resmi Dihapus

“Perempuan Indonesia adalah perempuan hebat. Ditinggal suami mengurus anak-anaknya masih bertahan hidup, apapun dilakukan, ada yang jualan gorengan, ada yang jadi kuli tandur, kuli sapu, buruh cuci, yang penting anak-anaknya bisa hidup,” ujar KDM.

Sebenarnya, kata KDM, tanggung jawab negara untuk mengurus anak yatim dan orang miskin. Sehingga ke depan sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh orang yang bisa lebih peduli pada anak yatim dan orang miskin.

Ia berharap ke depan bersama Prabowo Subianto bisa mewujudkan mimpi membangun bangsa tidak hanya sekadar kata tapi perbuatan. Sebab saat ini kemampuannya untuk membantu warga terbatas karena berasal dari kantong pribadi. Sementara seorang pemimpin mempunyai kebijakan yang bisa membantu lebih banyak warga.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah