Uu : Jangan Sampai Mahasiswa Pola Pikirnya Lokal, tapi Harus Interlokal

- 27 Agustus 2020, 15:23 WIB
/Laksmi Sri Sundari/

GALAEDIA - Sebanyak 73 mahasiswa mengikuti kegiatan International Course of One Asia Community dengan Tema "Exploring Ideas In Entrepreneurship Within Asia Community" yang berlangsung di Taman Kehati Cipageran, Kota Cimahi, Kamis 27 Agustus 2020.

Kegiatan yang diselenggaran Universitas Pasundan (Unpas) bekerjasama dengan Asia One Foundation ini menghadirkan para pengajar dari 18 negara Asia hingga Eropa.

Hadir sebagai pembicara yaitu Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna, Dianni Risda selaku perwakilan One Asia Foundation Indonesia, dan Aster Kasdam III/Siliwangi diwakili Letkol Inf Dr. Herlansyah. Turut diberikan penghargaan kepada 3 orang mahasiswa dengan nilai tertinggi dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga: Gelisah Kan Anak Tak Mau Makan Sayur? Ini Tipsnya Bunda

Wakil Gubernur Jabar mengatakan, kegiatan ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa, karena program ini sangat bermanfaat. Disamping memberikan ilmu yang bersifat kemasyrakatan yang bukan hanya ilmu yang biasa diberikan di kampus, tetapi ada kemasyrakatan, juga ditambah ilmu-ilmu yang berwawasan internasional.

"Karena ini memang programnya program internasional. Oleh karena itu, mereka yang masuk kesini harus benar-benar memanfaatkannya, supaya menjadi manusia yang paripurna, yang bermanfaat, yang berwawasan lingkungan, dan berwawasan internasional," beber Uu.

Menurut Uu, negara membutuhkan orang-orang yang seperti itu. Jangan sampai, mahasiswa pola pikirnya hanya lokal, tapi harus interlokal, supaya disaat dia menjadi pemimpin, memegang kekuasaan atau kewenangan bisa lebih hebat lagi dalam membuat keputusan-keputusan.

Baca Juga: Apresiasi Kegiatan UKW dan UKJ, Sore Ini Bupati Bandung Akan Pantau Langsung

"Dan juga sangat maju dalam membuat sebuah keputusan, karena dia pernah dididik dengan wawasan internasional. Termasuk juga lingkungan hidup yang tadi ditekankan, karena memang dengan lingkungan hidup ini kita bisa seperti ini. Kalau lingkungan hidup rusak, maka yang rugi bukan hanya kita, tetapi masyarakat banyak dan anak cucu kita. Ada peribahasa mengatakan lebih baik mewariskan mata air kepada anak cucu kita daripada mewariskan airmata kesedihan," tutur Uu.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x