Oleh sebab itu, inflasi di seluruh daerah termasuk Kabupaten /Kota harus dilakukan pemantauan langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri RI
Lebih lanjut, Tisna menjelaskan, melalui suplai end demand mengakibatkan komoditas- komoditas berdampak terhadap nilai atau angka inflasi, khususnya di Kabupaten Bandung yang merupakan daerah berkeseimbangan dalam sisi produsen.
"Kita juga konsumen yang cukup besar dengan jumlah penduduk 3,72 juta jiwa di Kabupaten Bandung," kata Tisna.
Tisna Umaran mengatakan, bahwa dalam hal kebutuhan sebetulnya Kabupaten Bandung sudah surplus. Namun, pergerakan ekonomi tidak bisa dibatasi oleh wilayah administrasi.
" Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, secara ekonomi itu satu kesatuan," tutur Tisna.
Terjadinya gejolak harga relatif terkendali, dikatakan Tisna, terkecuali saat adanya trend kenaikan harga beras yang dipengaruhi perubahan cuaca El Nino dan secara normal memasuki musim kemarau.
Daerah-daerah yang biasa kekeringan sudah berganti komoditas. Misalnya dari semula tanaman padi menjadi komoditas yang tidak banyak dalam menggunakan air.
Tidak hanya itu, Tisna mengaku jika stok beras di Kabupaten Bandung saat ini dalam kondisi aman. Sehingga harga di kisaran tingkat petani khususnya gabah kering giling mencapai Rp 7.000/kg.
"Artinya per kwintal itu Rp 700.000. Bagi petani ini kesempatan yang sangat baik, karena harganya rekor tertinggi," ucap Tisna menambahkan.