Network
GALAMEDIANEWS - Kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies Bromo dipicu oleh flare yang dinyalakan pada proses foto pre-wedding. Sayangnya percikan api tersebut membakar rumput kering dan menyebar luas. Akibat percikan api tersebut, terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kini menyebar luas dan sulit dipadamkan.
Kebakaran hutan dan lahan ini sudah berlangsung selama lima hari dan semakin meluas serta sulit untuk dipadamkan. Akibat kebakaran hutan dan lahan yang meluas ini, kawasan wisata bromo ditutup untuk sementara.
Padang savana seluas 50 hektar tersebut masih terbakar dan sulit dipadamkan oleh petugas. Diketahui kejadian ini disebabkan oleh enam orang pengunjung yang tidak memiliki SIMAKSI (surat izin memasuki kawasan konservasi).
Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Jabar Berikan Penghargaan Kepada 3 Kepala Biro Setda Provinsi Jabar
Atas kejadian tersebut, manajer wedding organizer ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Bromo ini terjadi pada tanggal 6 September 2023 sekitar pukul 11.30 WIB.
Beredar video viral di media sosial bahwa enam pengunjung tersebut melakukan pembiaran terhadap kebakaran yang terjadi di bukit teletubbies. Andri Wibowo Eka Pradana selaku manajer wedding organizer kini sudah diamankan oleh satreskrim Probolinggo, Jawa Timur.
Andri Wibowo ditetapkan sebagai tersangka atas kebakaran hutan dan lahan karena ia merupakan pencetus untuk menyalakan flare di area lahan bukit teletubbies tersebut. Konsep foto prewedding menggunakan flare memang ditawarkan oleh Andri kepada pihak pengantin, ia pun menunjukkan contoh hasil foto pengantin lain yang menggunakan flare
Kini tersangka pun tercancam hukuman satu setengah tahun penjara dan dikenakan denda sebanyak 1,5 miliar rupiah. Lima orang lainnya yang merupakan calon pengantin dan juga fotografer saat ini masih ditetapkan sebagai saksi atas kasus kebakaran hutan dan lahan kawasan Bromo.
Sampai saat ini masih ada tujuh titik api di bukit teletubbies Bromo yang sulit dipadamkan oleh petugas. Kebakaran ini sudah merusak lahan seluas 274 hektar. Akibat kebakaran tersebut, beberapa desa terkena dampak krisis air bersih. Sebab, sumber air yang digunakan untuk memadamkan api berasal dari Gunung Watangwn dan juga Bukit Savana Gunung Bromo.
Tak hanya itu, kebakaran ini pun menyebabkan saluran pipa air bersih menjadi rusak. Kini warga sekitar pun mengalami kesulitan air dan mengambil air dari desa lain. Adapun beberapa warga yang harus membeli air bersih akibat dampak dari kebakaran hutan dan lahan. ***
