Prabowo Subianto Batal Borong Jet Tempur

- 4 September 2020, 06:35 WIB
Jet Tempur Eurofight Typhoon.
Jet Tempur Eurofight Typhoon. /Dok. Wikipedia/


GALAMEDIA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dikabarkan batal membeli jet tempur untuk memperkuat TNI angkatan udara (AU). Kini ia lebih memilih untuk memperbaiki seluruh pesawat tempur RI dengan alasan harga dan efektivitas waktu.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, Kamis 3 September 2020 sore. Ia mengungkapkan pembicaraan Menhan Prabowo dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di rumah dinasnya, Menteng. Jakarta.

Ia mengatakan, mereka membahas progam perbaikan seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) tiga matra TNI oleh Kemenhan.

Baca Juga: Menag Ngaku Pernah Dengar Khotbah Menakutkan, Program Penceramah Bersertifikat Kembali Digulirkan

"Seluruh persenjataan itu akan diperbaiki. Apakah F16, apakah Sukhoi, apakah Hercules, semua diperbaiki. Begitu juga dengan kapal-kapal tempur diperbaiki," kata Masduki.

Dalam kesempatan itu, disebutkan Masduki, Prabowo mengatakan langkah terbaik untuk membenahi Alutsista TNI adalah melalui perbaikan. Soalnya pembelian alutsista sangat memakan waktu dan tak bisa instan dilakukan.

"Kalau beli mahal dan tidak bisa langsung diadakan, maka akan lebih bagus kalau ada perbaikan-perbaikan," kata Masduki.

Baca Juga: Militer Yunani dan Prancis Dekati Turki, Armada Perang Rusia Merapat Ikut Panaskan Mediterania Timur

Selain itu, Masduki mengungkapkan pertemuan itu juga membahas soal kebutuhan pengadaan peluru militer. Prabowo, kata dia, menyatakan saat ini TNI kekurangan peluru untuk melakukan aktivitas militer.

"Intinya mempercepat pengadaan peluru. Indonesia kekurangan peluru, banyak orang Indonesia pintar nembak tapi engak punya peluru," kata Masduki.

Sebelumnya, Prabowo sempat dikritik terkait rencana pembelian pesawat jet tempur bekas Eurofighter Typhoon dari Austria. Selain rawan kecelakaan, pembelian pesawat jenis ini dinilai hanya menghamburkan keuangan negara karena tak sinkron dengan peralatan yang sudah ada.

Baca Juga: Kinerja 90 % BUMN Ambyar, Deviden Hanya Bisa Terncapai 25% dari Target

Tak ketinggalan, ada pertimbangan biaya perawatan besar, serta tak sesuai dengan amanat UU Industri Pertahanan yang mementingkan pembelian alutsista dalam negeri.

Presiden Jokowi sendiri sebelumnya mendorong Prabowo untuk belanja alutsista, terutama dari dalam negeri, untuk mendongkrak penyerapan anggaran dan ekonomi dalam negeri.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x