Puan Maharani dan Bamsoet Jadi Warga Kehormatan Pemilih Jalan Sunyi

- 9 September 2020, 19:11 WIB
Puan Maharani hadir dalam agenda peresmian patung Bung Karno di STIN, Bogor.
Puan Maharani hadir dalam agenda peresmian patung Bung Karno di STIN, Bogor. /Antara

GALAMEDIA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Ketua DPR RI Puan Maharani menerima penghargaan brevet warga kehormatan dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang disematkan secara langsung oleh Kepala BIN, Jenderal (Pol) Budi Gunawan.

Sebelumnya, pada Juli 2018, Bamsoet juga mendapatkan brevet warga kehormatan dari TNI Angkatan Laut (AL). Bamsoet menyatakan bahwa menjadi warga kehormatan di dua institusi resmi negara, BIN dan TNI AL, merupakan amanah besar yang harus dijaga.

Sekaligus, katanya, menjadi tambahan motivasi untuk berbuat lebih baik lagi untuk bangsa dan negara.

Baca Juga: Soal BLT BPJS Ketenagakerjaan, Menaker Sinyalkan Ada Perusahaan Nakal

"Menjadi warga kehormatan bukanlah sekadar prestasi, melainkan terdapat tanggung jawab yang perlu dijaga. Khususnya dalam menjaga tindak tanduk, sikap, serta perilaku, agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat," ujar Bamsoet usai menerima Brevet Warga Kehormatan BIN di acara Inaugurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Peresmian Patung Bung Karno di STIN, Sentul Bogor, Rabu 9 September 2020.

Ketua DPR RI ke-20 ini meyakini, peningkatan statuta akan sejalan dengan peningkatan hasil peserta didik STIN, sebagai salah satu penyedia sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kemampuan akademik dan keahlian profesional di bidang intelijen.

Terlebih di era post-truth sekarang ini, menuntut kinerja intelijen yang lebih melek teknologi, lebih teliti dalam mengamati, serta lebih akurat dalam menganalisis.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Ditolak Warga Grobogan, Gerakan KAMI Dituding Pecah Belah Bangsa

Bamsoet meyakini, STIN-BIN di bawah kepemimpinan Jend Pol Purn Prof DR Budi Gunawan akan berkembang menjadi sekolah intelejen berkelas internasional dengan kemampuan setara dengan sekolah-sekolah intelejen terkenal di dunia.

"Tentu saja dengan tidak melupakan peran intelijen konvensional untuk menyajikan informasi dan analisis guna keperluan operasi militer negara, rencana kontinjensi, maupun kebijakan pertahanan negara. Maupun mendeteksi secara dini berbagai bentuk ancaman, baik yang potensial dan faktual, yang dapat mengganggu kedaulatan Indonesia," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengingatkan, selain terorisme, radikalisme, konlik perbatasan, separatisme, maupun konflik horizontal, vertikal, dan diagonal, ancaman terbesar bangsa Indonesia juga terdapat di spionase, subversi, dan sabotase yang ditenggarai terjadi karena intervensi asing. Karenanya, SDM intelijen harus kuat dengan mengedepankan asas profesional, kerahasiaan, kompartementasi, koordinatif, dan integratif.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Gerakan KAMI Gatot Nurmatyo Cs, KITA Klaim Tak Umbar Narasi Keputusasaan

"Intelijen yang kuat adalah landasan dalam mengambil berbagai kebijakan strategis yang berdampak pada masa depan bangsa. Karenanya, SDM yang berada di dunia intelijen bukanlah orang sembarangan, melainkan sudah teruji dan terbukti sejak mengeyam pendidikan. STIN punya tanggung jawab besar melahirkan SDM intelijen yang andal," ujar Bamsoet.

Jujur, tambah Bamsoet, dirinya salut dan angkat topi kepada para taruna-taruni dan para perwira intelejen yang telah memilih jalan sunyi, tetapi sangat dibutuhkan negara.

"Jalan sunyi yang saya maksud adalah seorang intelejen jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tak akan dicari, jika mati tak ada yang mengakui," kata Bamsoet menirukan slogan Badan Intelejen Negara (BIN).

Baca Juga: Model Israel Berpaspor Denmark Serbu Uni Emirat Arab dengan Produk Fesyen

Ketua DPR RI Puan Maharani pun meresmikan patung Bung Karno pada Rabu 9 September 2020. Ini bersamaan dengan agenda Inaugurasi Peningkatan Statuta STIN di Plaza STIN, Bogor, Jawa Barat.

Puan Maharani mengatakan bahwa masyarakat harus mengingat sejarah Indonesia dan semangat para pendiri bangsa sebagai bagian dari upaya menanamkan rasa pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Saya mengajak para Taruna STIN dan segenap anggota BIN agar ketika melihat patung Bung Karno ini, maka mengingat pengabdian beliau kepada Indonesia,” tutur Puan Maharani.

Baca Juga: Baru Diperiksa Polisi Sebentar, 'Penemu Obat Covid-19' Hadi Pranoto Sudah Ngaku Sakit Lagi

Cucu dari presiden pertama Indonesia itu mengatakan bahwa Bung Karno pernah menyatakan bahwa kebahagiaan hidupnya didapat melalui pengabdian kepada Tuhan, kepada tanah air, dan kepada bangsa.

Puan Maharani juga menyampaikan rasa terima kasih atas pemberian brevet dan penganugerahan Warga Kehormatan STIN yang diaberikan kepadanya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada segenap personel BIN atas jasa-jasanya kepada Indonesia. Jasa-jasa yang mungkin tidak diketahui banyak orang, tapi berbahagialah karena jasa-jasa saudara selama ini turut menjaga keutuhan NKRI, melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia,” tutur Puan Maharani.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x