Live The Noise Gelar Kompetisi BMX Virtual

- 10 September 2020, 12:42 WIB
ist
ist /

GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 seolah tengah memaksa masyarakat untuk beralih ke pemanfaatan teknologi. Mulai dari rapat, konser musik, maupun segala jenis kegiatan, hingga ajang olahraga ekstrem juga mulai dilakukan secara virtual.

Demikian halnya seperti kompetisi sepeda BMX berskala Nasional bertajuk Up In The Cloud Invitational BMX Flatland Championship Season 2, yang dilaksanakan oleh Live The Noise.

“Event ini kami buat secara virtual dan live, yang bisa disaksikan melalui Channel Youtube secara realtime. Jadi bisa dibilang semua tim bekerja secara digital menggunakan software, karena kita harus taati protokol kesehatan sebagaimana yang diarahkan oleh pemerintah," kata Yopy dari Live The Noise founder dari Live The Noise.

Baca Juga: PSBB Jakarta: Ini Lima Kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam Menerapkan PSBB

Event Season 1, sudah dilaksanakan 4 seri sejak bulan Juli 2020 lalu. Pada Season 1, rider flatlander (sebutan untuk pemain BMX kategori Flatland) dari Yogyakarta, Stefanus Bayu keluar sebagai Juara ke 1 atas pengumpulan point 60 poin menggeser flatlander dari Bekasi, Iyan Sophian yang menduduki posisi ke 2.

Sementara untuk Up In The Clouds Season 2, lanjut Yopi, pihaknya sudah mengundang 3 juri untuk memberikan penilaian kepada semua peserta. Ketiga juri ini adalah Heru Anwari (warga Indonesia yang sudah tinggal di Melbourne Australia), Ahmad Zulkamal Ibrahim (Kuala Lumpur Malaysia) dan Adi Rosadi (Sidoarjo Indonesia)

Untuk kriteria penilaian yakni tingkat kesulitan, konsistensi, variasi atau kreativitas, serta originalitas trick tersebut.

Baca Juga: Siapa Tahu Ada Nama Kita Ada, Cek Penerima Bantuan Rp500 Ribu di Laman Ini

Untuk pesertanya, kali ini dibatasi hanya 18 orang flatlander dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka adalah, Andi (Cilacap), Achmad (Bandung), Zimmi (Bali), Ervans (Bekasi), Febryan (Bekasi), Saipul (Bekasi), Habib (Jombang), Andri (Kendal), Dimas (Lampung), Galih (Mojokerto) dan Virggi (Mojokerto).

Selanjutnya, Rengga (Pare), Nur (Samarinda), Wahyu (Pekalongan), Wawan (Jogja), Sutrisno (Jogja), Yunfian (Jogja) dan Suwandi (Makassar).

Para flander ini sudah dikirimi undangan. Jadi yang tidak mendapat undangan, mereka tidak bisa ikut dalam kompetisi.

Baca Juga: TV Digital Bandung Akan Jadi Solusi Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh

Untuk sistem penilaiannya, dengan menggunakan poin. Dimana masing-masing peserta diberi peluang untuk mengumpulkan poin pada setiap Serinya melalui 2 kali perform atau 2 RUN selama 2 menit untuk masing2 RUN nya.

Untuk nilai point setiap serinya, juara 1 pada setiap serinya mendapatkan 20 poin, juara 2 (15 poin), juara 3 (11 poin), juara 4 (8 poin), juara 5 (5 poin) dan juara 6 sampai 10 mendapatkan 0 point.

Dalam kompetisi tersebut para peserta memperebutkan sejumlah uang tunai dan produk dari sponsor. Dengan rincian yakni Rp2 juta dan produk dari sponsor untuk Juara I, Rp 1 juta dan produk dari sponsor untuk Juara II, dan Rp 500 ribu dan produk dari sponsor untuk Juara III.

Baca Juga: Jakob Oetama Dimakamkan di TMP Kalibata Blok AA Nomor 339

Sementara pemenang Live The Noise “Up In The Clouds” Invitational BMX Flatland Championship Season 2 pada hari Minggu tgl 6 September 2020, Posisi ke 1 Yunfian Putra – Yogyakarta (20 point), posisi ke 2 Wahyu Syahreza – Pekalongan (15 point), posisi ke 3 Febryan – Bekasi (11 point), posisi ke 4 Tri Sutrisno – Yogyakarta (8 point) dan posisi ke 5 Zimmi Akhmad – Bali (5 point). ****(Hengki Gunawan/GM)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah