PSBB Jakarta Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Kian Terpuruk, IHSG Langsung Sentimen Negatif

- 10 September 2020, 13:25 WIB
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu 9 September 2020. (foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)**
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu 9 September 2020. (foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)** /(foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)**

GALAMEDIA - Penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total oleh Pemerintah DKI Jakarta akan membuat proses pemulihan ekonomi nasional kian sulit.

"DKI Jakarta menyumbang sekitar 15-17 persen kue ekonomi nasional. Apabila perekonomian DKI Jakarta melambat bahkan terkontraksi, ini akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia," kata ekonom Center of Reform on Economics (Core), Yusuf Rendy Manilet di Jakarta, Kamis 10 September 2020.

Yusuf menjelaskan, saat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta minus 8,22 persen pada kuartal kedua, kondisi itu tidak tepaut jauh dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang juga minus 5,32 persen.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Divaksin? Ini Vaksin yang Boleh dan yang Tidak, Berikut Manfaatnya

"Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua minus 5,32 persen akibat dipengaruhi sedikit banyak dari kinerja perekonomian di DKI Jakarta," kata Yusuf.

"Berangkat dari fakta bahwa DKI Jakarta adalah salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia, tentu ini akan berdampak terhadap semakin besar pula peluang ekonomi Indonesia akan tetap berada di level negatif pada kuartal ketiga," imbuhnya.

Bila dikaitkan dengan potensi yang sering dibicarakan orang belakangan ini tentang resesi, pengetatan PSBB di Jakarta diproyeksikan akan berpeluang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga berada di level negatif.

Baca Juga: Bayar Hutang Dulu Apa Sedekah Dulu Ya? Ini Jawabannya

"Karena kuartal kedua Indonesia sudah minus, tinggal kuartal ketiga lagi perdebatannya akan mencapai titik positif atau enggak. Kalau negatif, maka secara teknikal Indonesia akan terkena resesi sebab mengalami pertumbuhan minus dua kali berturut-turut," kata Yusuf.

Kebijakan PSBB di Jakarta yang meniadakan kegiatan perkantoran telah memberikan sentimen negatif terhadap Indeks Hasil Saham Gabungan (IHSG), Kamis, 10 September 2020. Pelemahan IHSG mencapai 5,0 persen pada pukul 10.36 WIB.

Kondisi IHSG kali ini sentimen secara nasional karena investor melihat tren kasusnya sudah semakin meningkat, apalagi dikonfirmasi dengan langkah Pemprov DKI Jakarta melakukan PSBB yang lebih ketat, bukan lagi PSBB transisi.

Baca Juga: TV Digital Bandung Akan Jadi Solusi Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh

"Investor membaca ini sebagai ada kemungkinan proses pemulihan ekonomi akan lebih lama, sehingga beberapa investor mengambil keputusan untuk sementara keluar dari situasi yang memang bagi mereka belum menguntungkan," kata Yusuf.

"PSBB Jakarta yang diperketat kembali akan berpeluang membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga berada pada level negatif. Sehingga secara teknikal Indonesia akan terkena resesi, karena pertumbuhan minus dua kuartal berturut-turut," tuturnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x