"Dalam insiden itu, tak hanya mahasiswa yang mengalami pemukulan, sopir mobil komando juga dipukul. Selanjutnya oknum merusak mobil mobil komando dan alat pengeras suara. Akibatnya, kaca lampu depan mobil pecah, genset dan sound system rusak," ujar Hilmi.
Dia menuturkan, pelaporan ini dilakukan karena Ade Sopian, wirausahawan kecil yang merasa dirugikan oleh aksi kekerasan kelompok massa diduga pendukung KAMI. "Kerugian yang diderita klien kami sekitar Rp10 juta. Klien kami ini kan wirausahawan kecil, üsahanya menyewakan mobil komando. Kasihan," tutur dia.
Baca Juga: Sindir Menteri Agama Soal Hafiz Al-Qur'an, Gatot Nurmantyo: Saya Makar Kalau Itu Memang Makar
Hilmi menegaskan, pelaporan ini tidak berbau politis. Laporan ini murni terkait tindak kekerasan terhadap barang atau perusakan mobil komando oleh oknum ormas. "Kami sudah buat laporan dan berharap kasus ini diusut tuntas," tegas Hilmi.