Unpad 63 Tahun, Gencarkan Kontribusi Global dan Nasional

- 11 September 2020, 08:30 WIB
63 Tahun Unpad. (foto: Humas Unpad)**
63 Tahun Unpad. (foto: Humas Unpad)** /



GALAMEDIA – Pada Jumat 11 September 2020 ini, Universitas Padjajaran berusia ke-63. Selama puluhan tahun berdiri sebagai institusi pendidikan, Unpad senantiasa melakukan berbagai adaptasi sesuai kebutuhan zaman dalam semangat mengabdi pada masyarakat.

Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti mengatakan, salah satu hal yang akan menjadi sorotan dalam momentum Dies Natalis Unpad tahun ini adalah peningkatan rekognisi atau pengakuan kontribusi Unpad baik di tingkat nasional maupun internasional.

Hal ini telah terwujud ke dalam beberapa hal, salah satunya adalah masuknya Unpad dalam daftar the Times Higher Education World University Rankings atay THE WUR 2021 yang dirilis 2 September 2020.

Baca Juga: Ini Dia Pemenang Lomba Film Pendek 75 Tahun Kemerdekaan RI

Dalam pemeringkatan tersebut, hanya ada 9 perguruan tinggi Indonesia tembus ke dalam THE WUR dan Unpad berada dalam urutan ke-7. Hal ini merupakan awal dari perwujudan cita-cita Unpad menuju 500 kampus terbaik dunia.

"Pengakuan internasional ini merupakan hasil dari perbaikan kualitas proses, output, dan outcome yang terus meningkat yang diukur melalui peningkatan 5 indikator yaitu teaching, international outlook, industry income, research, dan citation," ungkap Rina dalam sambutannya di puncak penyelenggaraan peringatan Dies Natalis Unpad ke-63, Jumat 11 September 2020.

"Apresiasi kami pada para rektor terdahulu yang telah meletakkan fondasi yang kuat sehingga semakin banyak sivitas akademika yang mampu meningkatkan kiprahnya di kancah dunia," paparnya dalam siaran pers yang diterima galamedia.

Baca Juga: Ini Dia Mobil Mungil yang Cocok untuk Generasi TikTok, Citroen Ami

Unpad juga mengalami akselerasi peringkat dalam penilaian The Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2020 dengan berada di peringkat 101-200 dunia atau peringkat ke-4 secara nasional. Tahun sebelumnya, Unpad berada di peringkat 301+ dunia atau ke-6 secara nasional.

"THE Impact Rankings merupakan penilaian oleh lembaga yang kompeten atas kontribusi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat terhadap 17 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta dampak yang dihasilkannya kepada masyarakat luas," ungkapnya.

Selain itu, tahun ini bidang ilmu Kedokteran Unpad juga meraih peringkat 551-600 dunia dan peringkat 3 nasional versi QS World University Ranking.

Baca Juga: Siap-siap Cek, Hari Ini Pencairan Bantuan untuk Pekerja Bergaji Dibawah Rp5 Juta

Sebanyak 14 proram studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad pun telah memperoleh akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st Century Organization (ABEST-21).

"Saat ini program double degree bekerjasama dengan program studi perguruan tinggi luar negeri semakin bertambah. Tercatat ada 10 program studi di Unpad yang melakukan kerjasama tersebut," jelasnya.

Ke-10 program studi tersebut adalah S2 Farmasi, S2 Teknik Geologi, S1/Profesi Kedokteran, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Ekonomi Pembangunan, Magister Ekonomi Terapan, Magister Manajemen, Magister IImu Ekonomi, dan Magister Akuntansi.

Baca Juga: Cucu Sutara Terpilih Jadi Ketum Kadin Jabar Periode 2019-2024

Rina mengatakan, pandemi Covid-19 adalah salah satu momen transformatif yang mendorong Unpad untuk melakukan percepatan perubahan di berbagai bidang.

Perubahan tersebut mengarah pada dorongan disrupsi yang juga telah terjadi sebelum adanya pandemi, yakni revolusi industri 4.0.

"Untuk itu, Unpad telah melakukan berbagai inovasi untuk menjamin kualitas dan relevansi program studi melalui penerapan kurikulum baru dan pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kerangka merdeka belajar - kampus merdeka," ungkapnya.

Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Pangkalan Militer Yordania

Transformasi digital ini mengharuskan mahasiswa dan para lulusan Unpad untuk memilki kompetensi baru yang memadukan ranah disik-digital-virtual. Transformasi yang sedang berlangsung adalah beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi Hybrid/Blended Learning.

"Tranformasi juga sedang berlangsung di kalangan dosen dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan Internet of Things (IoT), jaringan mesin dan aplikasi cerdas dengan bantuan TI, dan perluasan jejaring untuk mengakselerasi kinerja pengajaran serta riset dan inovasi," ungkapnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x