Karyawan Google Tuntut Pembatalan Proyek Nimbus Sebagai Protes Atas Genosida Israel di Jalur Gaza

- 11 November 2023, 15:10 WIB
Karyawan Google lakukan Protes Tuntut pembatalan proyek nimbus atas genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina dan protes atas diskriminasi di tempat kerja kepada karyawan Muslim, Arab, dan Palestina./REUTERS/Loren Elliott
Karyawan Google lakukan Protes Tuntut pembatalan proyek nimbus atas genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina dan protes atas diskriminasi di tempat kerja kepada karyawan Muslim, Arab, dan Palestina./REUTERS/Loren Elliott /

Kritikus dan aktivis di dalam Google telah lama kritis terhadap proyek ini, dengan argumen bahwa itu memungkinkan pasukan pendudukan untuk memantau Palestina secara rahasia.

"Kami menuntut agar Google menghentikan dukungan material untuk genosida ini dengan membatalkan kontrak Proyek Nimbus dan segera menghentikan hubungan dengan pemerintah aparteid Israel dan pasukannya," demikian pernyataan dari kelompok tersebut dalam surat mereka.

Penulis mengidentifikasi diri mereka sebagai "karyawan Muslim, Palestina, dan Arab di Google, bersama dengan rekan Yahudi anti-Zionis."

Mereka sangat terganggu oleh suasana yang tidak ramah di Google, karena mereka telah mengalami insiden diskriminasi, yang kadang penuh emosi dan tidak pantas, di tempat kerja.

Baca Juga: Kekacauan Konser Bring Me The Horizon Dipicu Akibat Mendadak Berhenti dan Dibubarkan

Beberapa karyawan Google telah menuduh Palestina mendukung terorisme berdasarkan agama mereka, dan yang lain telah menggunakan istilah merendahkan seperti "binatang" untuk menggambarkan Palestina di platform resmi perusahaan tanpa menghadapi konsekuensi apapun.

Menurut surat tersebut, kepemimpinan Google telah tetap pasif sebagai respons terhadap insiden-insiden ini, dengan beberapa manajer mengabaikan karyawan yang menyatakan simpati terhadap Gaza sebagai "sakit" dan memperjuangkan "suatu tujuan yang telah hilang."

Lebih lanjut, penulis surat mengklaim bahwa manajer Google telah secara terbuka menanyakan dukungan karyawan Arab dan Muslim untuk Hamas, dan mereka menuduh adanya upaya yang terkoordinasi untuk mengekspos dan melaporkan karyawan yang bersimpati pada Palestina karena mendukung terorisme.

Baca Juga: DIRILIS 5 MENIT LALU: Ada Hadiah Menarik di Dalam Kode Redeem FF 11 November 2023, Yuk Dapatkan Secara Gratis

Sarmad Jilani, seorang insinyur perangkat lunak di Google sejak tahun 2012, telah menekankan perlunya kehati-hatian ketika membahas konflik Israel-Palestina di dalam perusahaan. Kritik terhadap kebijakan pemerintah Israel, katanya, bisa disalahartikan sebagai "anti-Semitisme" di lingkungan kerja.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: paltimeps.ps


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah