Beredar Isu Kebakatan Hutan di Gunung Tangkubanparahu Akibat Gas Vulkanik? Ini Jawaban dari PVMBG!

- 17 September 2020, 11:24 WIB
Petugas Polhutmob KPH Bandung Utara memasuki lokasi kebakaran hutan di sekitar Gunung Takubanparahu, Selasa malam lalu
Petugas Polhutmob KPH Bandung Utara memasuki lokasi kebakaran hutan di sekitar Gunung Takubanparahu, Selasa malam lalu /Dok perhutani/

Ia menerangkan, secara visual, tembusan gas didominasi oleh hembusan uap air berwarna putih, bertekanan lemah. dan tidak berbau dan tidak menyengat hidung, sehingga dapat diduga konsentrasi gasnya relatif kecil 

Jauhi lokasi
Hasil pemeriksaan gas menggunakan detektor gas lipe Drager Xam 7000 pada tembusan-tembusan gas. terdeteksi adanya gas karbon dioksida C02 dengan konsentrasi lebih dari 0,5 persen, sedangkan gas gas vulkanik Iainnya seperti H28 dan 802 tidak ada.

Baca Juga: Harga Emas Turun Naik dalam Setiap Harinya, Yuk Cari Tahu Penyebabnya

 Namun pengukuran gas di udara pada jarak kurang dari 1 meter dari lubang tembusan gas, konsentrasi C02 kecil sekali atau kurang dari 0,05 perse

Tembusan-tembusan gas yang keluar melalui rekahan pondasi bangunan repeater dan di lokasi bekas lahan atau area yang terbakar mempunyai karakteristik yang sama yaitu didominasi oleh uap air (H20) dan gas C02 dengan konsentrasi >5 persen dan bertemperatur kurang dari 100°C. 

"Berdasarkan karakteristik gas CO2 yang bersifat tidak mudah terbakar maka keberadaan tembusan tembusan gas 002 di lokasi kebakaran dan sekitarnya bukan merupakan penyebab terjadinya kebakaran," tegasnya. 

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 8 Diumumkan, Berikut 10 Pekerjaan yang Paling Banyak Dicari September Ini

Namun masyarakat diimbau untuk tidak memasuki lokasi keberadaan tembusan- tembusan gas di area bekas lokasi kebakaran dan di sekitarnya. agar tidak terjadi hal-hal yang dapat membahayakan kehidupan.

 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah