Penanganan Sampah di Lingkungan Gedung Sate Kini Dikelola secara Mandiri

- 23 Februari 2024, 10:15 WIB
Gedung Sate Bandung.
Gedung Sate Bandung. /Pemprov Jabar/

GALAMEDIANEWS - Penanganan sampah di lingkungan Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat, kini sudah dikelola secara mandiri melalui beberapa skema pemrosesan.

Hal itu dikemukakan Penjabat Sekda Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso saat menjadi keynote speaker pada Forum Perangkat Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis, 22 Februari 2024.

Sampah yang dikelola di Gedung Sate antara lain berasal dari area kantor gubernur itu sendiri, Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju), dan area GOR Saparua.

Baca Juga: Tingkatkan Customer Experience di Indonesia, Penggunaan AI Harus Penuh Komitmen dan Tanggung Jawab

Baca Juga: Sutradara Sam Mendes Umumkan Akan Buat 4 Film Mengenai The Beatles

Total per hari sampah yang dihasilkan sekitar 1,4 ton. Sampah tersebut bervariasi terdiri dari sampah organik, anorganik, dan limbah B3 dari poliklinik milik Pemda Provinsi Jabar di area gedung pemerintahan itu.

"Sampah di Gedung Sate yang terbesar atau 88 persen berasal dari sampah halaman karena saking luasnya halaman gedung tersebut, kemudian Gasibu, Monju, sampai kawasan Saparua. Itu semuanya dikelola di Gedung Sate," kata Taufiq.

Ia menuturkan pula bahwa di Gedung Sate sudah bisa melakukan pengolahan jenis-jenis sampah.

Baca Juga: Nonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba To The Hashira Training, Berikut Jadwal Tayang dan Sinopsis Terbarunya

Langkah-langkah yang sudah dan akan terus dilakukan oleh Pemdaprov Jabar, di antaranya menyediakan tiga warna tempat sampah sesuai dengan kategorinya, kemudian sampah dipilah di ruangan khusus, ditimbang, dan masing-masing jenis lalu dikirim ke tempat pengolahan.

Dalam paparannya, Taufiq menunjukkan di area belakang Gedung Sate sudah memiliki rumah magot untuk sampah organik, area pembuatan ecobrick, komposting, biomassa, mesin pembuat pelet pakan, dan lain-lain. Baru sisa sampah yang tidak dapat diolah dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Itu semua harus diolah dan kita jadikan produk yang bermanfaat. Hasil akhirnya memang diharapkan bisa diolah kembali dan nanti residu yang kita kirim ke TPA," ujarnya.

Baca Juga: Film The Exorcist Diambil dari Kisah Nyata?

Baca Juga: Hotman Paris Ribut dengan Staf Kejaksaan, Hotman: Emang Negara Ini Milik Kalian!

Beberapa hasil pengolahan pun ditampilkan di hadapan forum, salah satunya dari pemanfaatan ecobrick yang diubah menjadi furnitur, kursi, dan meja.

Taufiq berharap cara-cara pengolahan sampah oleh Pemdaprov Jabar juga bisa diterapkan di Kota Bandung.

"Kita juga akan kerja sama dengan Kelurahan Citarum di Kota Bandung maupun LSM yang ada di sana untuk saling membantu (dalam pengelolaan sampah)," ujar Taufiq.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah