GALAMEDIA - Langkah yang diambil Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah mundur dari lembaga antirasuah mengundang beragam reaksi, termasuk dari kalangan internal.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango memiliki pandangan sendiri, dan berbeda dengan apa yang sebelumnya sudah disampaikan wakil pimpinan KPK lain, Nurul Ghufron.
Menanggapi mundurnya Febri, Ghufron sempat menyebut "seorang pejuang tidak akan meninggalkan gelanggang sebelum kemenangan diraih".
Baca Juga: Bertahun-tahun Tinggal di Rumah yang Hampir Hancur, Keluarga Usep Kini Bisi Tersenyum
Sebelumnya, Febri mengundurkan diri dengan alasan kondisi politik dan hukum telah berubah bagi KPK.
Ghufron juga menyatakan, lembaga antirasuah akan melakukan evaluasi sistem kepegawaian pascamundurnya sejumlah pegawai KPK.
"Selanjutnya secara internal kami akan mengevaluasi sistem kepegawaian KPK," terang dia, Sabtu, 26 September 2020 lalu.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Palu dan Donggala, 2.045 Orang Meninggal Dunia pada 28 September 2018
Ghufron mengatakan, KPK bukan tempat santai. Karena itu, perlu kegigihan besar untuk bekerja serta bertahan di dalamnya.
"Sekaligus ini ujian, karena dengan apa pun alasannya, yang perlu diingat KPK itu bukan tempat santai. KPK adalah candradimuka bagi para pejuang antikorupsi. Kami tak bangga kepada mereka yang masuk dengan segala kelebihannya, tapi kami sangat hormat dan berbangga kepada mereka yang bertahan di dalam KPK dengan segala kekurangan KPK saat ini," paparnya.