Sidang Oknum TNI di Bandung, Adik Terdakwa Sebut-Sebut Nama Mantan Pangkostrad

- 22 Maret 2024, 11:07 WIB
Lokasi lahan milik PT Riung Bandung Permai. Pembongkaran menjadi awal mula terjadinya pelaporan di antara kedua pihak, hingga oknum TNI jadi terdakwa./IST
Lokasi lahan milik PT Riung Bandung Permai. Pembongkaran menjadi awal mula terjadinya pelaporan di antara kedua pihak, hingga oknum TNI jadi terdakwa./IST /

Pengakuan itu disampaikan terdakwa PS saat diberikan kesempatan oleh Majelis Hakim Pengadilan Militer untuk menanggapi keterangan dari saksi Asep Triana.

Sebelumnya, Asep Triana mengungkap bagaimana terdakwa melakukan perbuatan tak menyenangkan kepada Toto Hutagalung yang tak lain adalah atasannya. Selain itu, Asep juga mengungkap bagaimana terdakwa memasuki pekarangan tanpa izin dan melakukan pengancaman.

Baca Juga: Kasus DBD di Bandung Tinggi, Sudah Ada 8 Orang yang Meninggal Dunia

Asep menjelaskan, peristiwa bermula saat terdakwa datang ke lokasi di samping kantor kuasa lapangan PT Riung Bandung Permai dan meminta agar pagar seng dibongkar.

Pagar seng itu memang menutupi lahan milik PT Riung Bandung Permai, dan sengaja dipasang. Dimana, di sebagian lahan itu berdiri bangunan yang diklaim oleh Nunung Nurhayati sebagai miliknya.

Dijadikan Kafe

Diceritakan Asep, terdakwa yang datang bersama sejumlah orang, meminta linggis untuk membongkar pagar seng. Namun permintaan tak dihiraukan. Sampai akhirnya terjadi adu mulut antara terdakwa dan Toto Hutagalung yang saat itu sedang berada di kantornya.

Asep juga menyebut terdakwa meminta agar pagar seng dibongkar karena bangunan yang diklaim milik Nunung Nurhayati akan dijadikan kafe.

"Saya tidak pernah menyampaikan kalau bangunan itu akan dijadikan kafe. Tapi kalau saya menyuruh membongkar (pagar seng) memang iya," bantah terdakwa PS.

PS juga membantah meminta linggis untuk membongkar dan membantah bahwa ia datang atas perintah Nunung Nurhayati.

Namun, pernyataan PS ini bertolakbelakang dengan apa yang disampaikan oleh saksi Sandro Simbolon. Sandro tidak mengakui mendengar tentang permintaan dari PS agar pagar seng dibongkar, termasuk pembongkaran bangunan karena akan dijadikan kafe.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah