Jepang Bagi-bagi Rumah Gratis untuk Atasi Akiya! Tertarik?

- 26 Maret 2024, 12:15 WIB
Penampakan rumah akiya di Jepang./ig @habiskerjacom
Penampakan rumah akiya di Jepang./ig @habiskerjacom /

GALAMEDIANEWS - Akiya adalah sebutan untuk rumah kosong atau ditinggalkan. Secara harfiah diterjemahkan sebagai rumah kosong, yang mungkin memiliki atau tidak memiliki kepemilikan.

Sebagian besar rumah-rumah ini kosong setelah pemiliknya meninggal atau pindah. Trend migrasi perpindahan dari desa ke kotapun turut menyumbang jumlah akiya di Jepang.

Fenomena akiya juga tidak terlepas dari masalah demografi penduduk Jepang. Angka kelahiran di Jepang cenderung menurun sejak tahun 1970-an, sehingga populasi Jepang diperkirakan menurun.

Baca Juga: Prediksi Skor Vietnam vs Indonesia Leg ke 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: H2H, Susunan Pemain

Berawal akiya muncul pada tahun 2013, 1 dari 7 rumah dibiarkan kosong. Akiya memang lebih banyak terdapat di daerah pedesaan, atau mungkin di area destinasi di Jepang. Namun kini, akiya menjadi lumrah ditemukan di kota besar di Jepang.

Alhasil akiya sekarang meningkat, lebih dari 8 juta dari 62,4 juta rumah tidak ditempati sejak tahun 2018.

Dilansir pada laman @tirto.id, Secara keseluruhan, survei 2018 Perumahan dan Tanah Jepang yang dilakukan setiap lima tahun mencatat, ada 8,49 juta rumah yang tidak ditinggali di Jepang. Itu merupakan gabungan jumlah akiya dan rumah kosong yang masih dirawat pemliknya.

Situasinya memburuk dan sekarang tercatat ada lebih dari 10 juta rumah kosong (akiya) di seluruh jepang. Paling banyak di Kago shima, Koci, Tokushima, dan Wakayama.

Baca Juga: Basarnas Jabar Bentuk 3 Regu Work Sit Proses Pencarian 10 Korban Tertimbun Longsor Cipongkor Bandung Barat

Meningkatnya jumlah akiya, menjadi problematika tersendiri bagi Jepang. Sehingga, ada upaya dari pemerintah Jepang untuk menarik warganya manjadi penghuni akiya.

Pejabat pemerintah khawatir jumlahnya makin meningkat. Oleh karena itu subsidi renovasi dan menjual rumah seharga Rp373,5 juta, dan terkadang hanya seharga Rp7,5 juta, bahkan ada juga yabg gratis.

Tidak hanya dibandrol dengan harga miring, pemerintah Jepang bahkan menawarkan insentif untuk keringanan pajak dan terkadang gratis untuk menarik orang-orang yang mau tinggal di akiya.

Gratis yang dimaksud, bukan berarti pembeli tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Namun biaya administrasi, komisi agen, dan pajak-pajak lain tetap ditanggung oleh pembeli. Belum termasuk, biaya renovasi yang harus dikeluarkan.

Untuk mempermudah akses para calon pencari maupun pembeli akiya, pemerintah Jepang bahkan membuat website akiya banks.

Website ini sebagai layanan informasi properti yang dijalankan pemerintah daerah, guna mempermudah kebutuhan informasi bagi orang tertarik membeli rumah kosong dan pindah ke daerah pedesaan yang telah dipilih.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Instagram @habiskerjacom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x