Rotasi Ramadan Pemuda Sapu Bersih Hoaks, Ajak Pemuda di Kabupaten Bandung Tangkal Paham Radikalisme

- 31 Maret 2024, 19:24 WIB
Kegiatan Rotasi Ramadan yang diinisiasi Pemuda Sapu Bersih Hoaks mengajak pemuda tolak paham Radikalisme./ist
Kegiatan Rotasi Ramadan yang diinisiasi Pemuda Sapu Bersih Hoaks mengajak pemuda tolak paham Radikalisme./ist /

Puluhan Pemuda ikuti Rotasi Ramadan yang digelar Pemuda Sapu Bersih Hoaks./ist
Puluhan Pemuda ikuti Rotasi Ramadan yang digelar Pemuda Sapu Bersih Hoaks./ist

Sementara Ketua Pemuda Saber Hoaks, Raka Pratama berharap kegiatan ini bisa meluas untuk menjaring dan menghimpun potensi pemuda yang diadakan secara roadshow dari satu daerah ke daerah lainnya.

"Kegiatan ini bisa menjadi ruang peningkatan nutrisi keintelektualan dan pengaktualisasian pemuda dalam menangkal bahaya radikalisme dan intoleran," katanya.

Menurutnya, Gen Z perlu disiapkan untuk pesta demokrasi yang akan mendatang. "Hoaks dan radikalisme yang sudah merajarela perlu diwaspadai. Harapannya, peserta yang hadir memiliki bekal dan karakter yang kuat serta dapat menyebarluaskan ilmu yang telah didapat," jelas Raka.

Sementara itu, skema diskusi panel dikemas dengan sangat menarik. Diskusi panel ditemani Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung, Ruli Yuliana, Wakil Presiden Mahasiswa UNINUS, Erwin Irawan dan Head Of Community Development & PR Smartfren, Dani Miftahul Akhyar.

Baca Juga: Kenapa Harus Puasa Tahan Lapar dan Haus Setiap Ramadhan, Ternyata Ini Alasan dan 4 Keutamaannya

Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung, Ruli Yuliana menuturkan, pengolahan informasi yang masuk masih perlu pendampingan-pendampingan. Karang taruna percaya, benteng agama dan keluarga pun berperan penting pada zaman kemajuan teknologi yang masif.

"Sasaran radikalisme salah satunya adalah mahasiswa. Radikalisme mengintai dengan tipu dayanya," ujarnya.

Radikalisme yang ada memiliki ciri-ciri seperti anti-Bhineka, anti-UUD, anti-Pancasila, dan anti-NKRI. Pengaruh media sangat rentan. Kemudahan viralnya informasi memicu munculnya hoaks yang berpengaruh terhadap krisis identitas.

"Hoaks dan radikalisme dapat berjalan beriringan dan mengalami percepatan yang laju. Keduanya masuk dengan damai. Dengan tangan bergandengan, pemuda akan bergerak
dengan bijaksana dan cerdas," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah