Netanyahu Bersumpah Bakal Menang Usai Serangan Iran, Khawatir Konflik Meningkat Lebih Luas

- 14 April 2024, 15:46 WIB
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu /Instagram @pikiranrakyat

Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya tidak menyarankan warga untuk bersiap-siap berlindung, merevisi peringatan sebelumnya sebagai tanda berakhirnya ancaman.

Dewan Keamanan PBB

Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas apa yang disebutnya sebagai serangan Israel terhadap kompleks kedutaannya yang menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi, termasuk dua komandan senior. Teheran mengatakan bahwa serangan itu adalah hukuman atas "kejahatan Israel". Israel tidak mengkonfirmasi atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.

"Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respon Iran akan jauh lebih parah," kata misi Iran untuk PBB, dan memperingatkan AS untuk "menjauh". Namun, misi tersebut juga mengatakan bahwa Iran sekarang "menganggap masalah ini telah selesai".

Presiden AS Joe Biden, yang berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan dia akan mengadakan pertemuan para pemimpin Kelompok Tujuh negara besar pada hari Minggu untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik atas apa yang dia sebut sebagai serangan kurang ajar Iran.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Amerika tidak mencari konflik dengan Iran, namun tidak akan ragu-ragu bertindak untuk melindungi pasukan AS dan mendukung pertahanan Israel.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada pukul 16.00 ET (2000 GMT) pada hari Minggu setelah Israel memintanya untuk mengutuk serangan Iran dan menetapkan Garda Revolusi sebagai organisasi teroris.

Kantor berita Iran, Fars, mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Teheran mengawasi Yordania dengan seksama, yang mungkin akan menjadi target berikutnya jika ada gerakan yang mendukung Israel.

Israel dan Lebanon mengatakan bahwa mereka menutup wilayah udara mereka pada Sabtu malam. Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 04.30 GMT pada hari Minggu, kata otoritas bandar udaranya. Yordania, yang terletak di antara Iran dan Israel, telah menyiapkan pertahanan udara untuk mencegat pesawat tak berawak atau rudal yang melanggar wilayahnya, kata dua sumber keamanan regional.

Yordania mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka mencegat benda terbang yang memasuki wilayah udaranya pada Sabtu malam.

Penduduk di beberapa kota di Yordania mengatakan bahwa mereka mendengar aktivitas udara yang berat.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah