Network
GALAMEDIA – Polemik keluarga kecil Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Aisha Nurra Datau) menjadi bahan obrolan masyarakat yang nampaknya relate dengan permasalahan perkotaan sehari-hari. Tinggal mandiri di rumah kecil yang terletak di gang sempit menjadi derita Bima dan Dara yang tengah menjalani peran baru sebagai orang tua di film Dua Hati Biru. Gaji yang tak seberapa dan dilema masalah sandwich generation menjadi pemikiran orang tua baru di perkotaan saat ini. Lahan yang terbatas atau harga rumah yang semakin mahal menjadi dilema mereka hingga memutuskan untuk memilih hunian minimalis seperti yang dialami Dara dan Bima dalam film Dua Hati Biru.
Untuk memenuhi isi rumah, semakin sedikit pasutri yang memilih penjual-penjual mebel pinggir jalan. Karena barang-barang yang dijajakan di pinggir jalan berukuran besar dan terkesan tradisional sehingga tidak cocok dengan konsep rumah minimalis yang belakangan banyak dipilih. Mereka lebih memilih untuk belanja perabotan rumah tangga di toko-toko furnitur modern dengan harga terjangkau.
Sekilas jika diamati, hal itu juga yang dipilih oleh Bima dan Dara dalam mendesain rumah kecilnya agar tetap terlihat estetik dalam film lanjutan Dua Garis Biru. Alhasil kesan tinggal di gang sempit tidak terlalu terlihat saat memasuki rumah mereka yang berada di gang sempit. Sutradara Dua Hati Biru, Gina S. Noer dalam wawancaranya di YouTube Starvision membocorkan rasa penasaran penonton tentang bagaimana penyusunan set estetik di rumah minimalis milik Bima dan Dara.
“Kami memilih Dekoruma sebagai mitra penyedia kebutuhan set lokasi syuting yang estetik. Kami tidak salah pilih karena furnitur-furnitur milik Dekoruma sangat fleksibel dengan desain minimalis bergaya Japanese design,” ucap Gina S. Noer dalam Behind The Scene Dua Hati Biru Extended.
Pilihan Toko Furnitur untuk Dekorasi Hunian Minimalis
Tidak hanya di film saja, pergeseran preferensi belanja perabotan rumah mulai bergeser dari toko mebel pinggir jalan ke dalam ruangan yang menawarkan pengalaman seperti di rumah. Pengunjung dibawa untuk menyusuri setiap sudut di dalam toko furnitur modern seperti layaknya di rumah sendiri. Mereka bisa mengamati pemilihan hingga penempatan barang sebagai ide dalam mendesain rumah mereka sendiri. Salah satunya di toko furnitur asal Jepang yakni Dekoruma.
Rina (44) bersama anaknya menceritakan alasannya belanja perabotan rumah tangga di Dekoruma Pasir Kaliki bersama putrinya. Rina tampak detail mengamati dekorasi setiap lantai Dekoruma yang dibagi berdasarkan tema ruangan-ruangan di rumah.
“Saya sedang mencari ide untuk mendekorasi rumah. Sudah sempat ke IKEA, sekarang mencari pengalaman baru di Dekoruma. Dekorasinya bagus ya, jadi kepikiran mau beli barang apa untuk mengisi kamar anak saya,” ucap Rina saat berbincang santai dengan tim Galamedia.
Pengunjung lain, Ismail (35) bersama keluarga kecilnya juga tengah mencari ide untuk mendekorasi kamar anak-anaknya. “Saya sedang mencari desain kamar yang cerah namun tetap kids-friendly agar anak-anak nyaman di rumah,” katanya.
Nurvan (32), karyawan di Dekoruma Pasir Kaliki menjelaskan bahwa perabotan rumah tangga yang dijajakan di Dekoruma disusun dengan gaya interior khas Jepang. “Kami menawarkan pengalaman seperti di rumah sendiri. Pengunjung dapat menjadikannya sebagai ide untuk mendesain rumahnya sendiri dengan gaya Japandi style,” ucap Nurvan.
Gaya interior Japandi Style banyak diminati oleh orang tua baru karena sesuai dengan desain rumah minimalis yang sedang tren. Japandi Style adalah perpaduan desain hunian yang menggabungkan konsep filosofi budaya wabi-sabi dari Jepang dan Lagom dari Skandinavian. Kesan industrial hingga klasik adalah gaya Japandi yang paling banyak dipilih oleh masyarakat saat ini. Perpaduan warna tembok dengan perabotan di dalamnya seperti lemari, sofa hingga tanaman hias harus Anda pertimbangkan baik-baik agar tidak menimbulkan kesan suram sebagai rumah tinggal.
Namun masalahnya perabotan yang dijual di tempat-tempat seperti Dekoruma atau toko-toko furnitur modern lainnya memiliki harga yang mahal sehingga hanya menjadi tempat ‘cuci mata’ saja. Nurvan memiliki tips untuk pengunjung yang sedang mencari perabotan rumah tangga untuk mengisi dekorasi rumah minimalisnya.
“Saat ini di Dekoruma sedang ada promo Super Ramadhan dan flash sale untuk perabotan rumah tangga yang dipasang di display khusus. Diskonnya gede-gedean hingga pertengahan Mei 2024,” ucap Nurvan.
Rina (44) dan Ismail (35) juga menceritakan hal yang sama bahwa keduanya sudah mengetahui program tersebut. “Iya kebetulan saya juga tahu tentang program tersebut jadinya datang ke sini (Dekoruma). Tadi sempat ke display pojok sale, di sana ada diskon besar-besaran untuk perabotan seperti lemari, meja, kursi sampai kasur,” ucap Rina.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ismail saat tahu sedang ada promo diskon di Dekoruma. “Tadi di display flash sale dekat kasir ada barang-barang yang saya beli karena harganya cocok dan perabotannya kebetulan memang sedang kami cari. Kata kasirnya, barang-barang di display flash sale tidak dijual lagi. Alhamdulillah, dapat yang harga murah. Saya juga bayar pakai kartu kredit BRI jadinya dapat potongan 5 persen karena sudah belanja di atas Rp3 juta,” ucap Ismail.
Nurvan membenarkan bahwa saat ini terdapat beberapa promo khusus dari perbankan untuk penggunaan kartu kredit. “Salah satunya BRI. Ada potongan harga 5 persen dengan pembelanjaan minimum Rp3 juta dengan kartu kredit BRI. Selain itu, juga tidak ada biaya tambahan alias cicilan 0% dengan tenor pembayaran 3 bulan untuk setiap minimum pembelanjaan Rp2 juta. Program ini berlaku hingga 15 Mei 2024,” katanya.
Belanja perabotan rumah tangga yang estetik tidak lagi pusing dengan adanya diskon potongan khusus dengan pembayaran kartu kredit. Adanya kartu kredit membantu nasabah dalam mengatur pengeluaran yang dibayarkan setiap bulannya. Sehingga mempercantik rumah dengan perabotan estetik ala Japandi style Dekoruma bukan lagi hanya untuk cuci mata saja. Kartu kredit seperti dari BRI bisa jadi solusi sebagai metode pembayaran untuk pembelanjaan perabotan rumah tangga.***
