Menyala Abangku!!! Tahun 2023, Ada 1.060.000 Kasus Baru Penyakit Tuberkulosis atau TBC di Indonesia!

- 17 Mei 2024, 16:17 WIB
Tangkapan layar - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Imran Pambudi, dalam webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (17/5/2024). ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube TB Indonesia.
Tangkapan layar - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Imran Pambudi, dalam webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (17/5/2024). ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube TB Indonesia. /

GALAMEDIANEWS - Berdasarkan laporan Global TB Report Tahun 2023, diperkirakan terdapat 1.060.000 kasus baru penyakit tuberkulosis atau TBC di Indonesia. Dimana sekitar 30.000 di antaranya merupakan kasus penyakit TBC resisten obat.

Demikian diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Imran Pambudi dalam webinar "Memutus Rantai Penularan TBC melalui Investigasi Kontak dan Terapi Pencegahan TBC" yang diikuti secara daring, di Jakarta, Jumat (17/5).

Pada tahun lalu saja, lanjut Imran, di Indonesia telah ditemukan sekitar 821.000 kasus TBC baru atau sekitar 78 persen dari laporan Global TB Report. "Untuk meningkatkan penemuan kasus dan menurunkan angka insiden TBC, tentunya kita harus lebih agresif lagi dan lebih ke hulu. Bagaimana seseorang dapat terinfeksi, atau tertular bakteri tuberkulosis," katanya.

Baca Juga: 5 Tipe Manipulasi Psikologis Bisa Serang Mental Korban Hingga Jadi Gangguan Jiwa

Penyakit TBC Baru Dapat Dieliminasi di Indonesia Paling Cepat Pada Tahun 2045 Mendatang

Selanjutnya, Imran Pambudi mengatakan penyakit tuberkulosis atau TBC baru dapat dieliminasi di Indonesia paling cepat pada 2045 mendatang.

"Kita sudah membuat modeling, walaupun kita sudah bisa menemukan penderita TBC, dan semua itu kita temukan dan kita obati, dengan kecepatan yang sekarang, maka mungkin TBC baru bisa kita eliminasi paling cepat 2045," katanya.

 

Oleh karena itu, Imran menekankan upaya investigasi kontak menjadi salah satu hal yang harus digencarkan demi mewujudkan target eliminasi TBC pada 2030.

Baca Juga: Anak-anak yang Mengalami Obesitas Berdampak Mengurangi Setengah Harapan Hidup

Seluruh Masyarakat Diminta Aktif Melaporkan Adanya Kasus TBC Jika Menemukannya

Dia menjelaskan, Investigasi kontak merupakan kegiatan pelacakan yang ditujukan pada orang-orang yang mempunyai close contact atau mempunyai hubungan yang cukup erat dengan penderita tuberkulosis.

Upaya tersebut, ungkapnya, juga diikuti dengan pengobatan tuberkulosis jika terbukti positif, atau dengan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) jika terdeteksi negatif.

"Karena tanpa dilakukan skrining dan pemberian TPT, maka harapan kita untuk bisa mencapai eliminasi tuberkulosis di tahun 2030 di Indonesia, itu tidak bisa tercapai," katanya.

Karena itu, Imran mengajak kepada seluruh masyarakat untuk aktif dalam melaporkan adanya kasus tuberkulosis jika menemukannya, demi memutus rantai penularan tuberkulosis, dan mewujudkan eliminasi tuberkulosis di Indonesia pada 2030.***

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah