Haul Bung Karno ke-54, Abdy Yuhana: Momentum Mengingat Keteladanan, Dedikasi dan Loyalitas

- 21 Juni 2024, 08:13 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Abdy Yuhana./ist
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Abdy Yuhana./ist /

Baca Juga: Kemenag Lakukan Tindakan Sepihak, Setengah Kuota Tambahan Haji Regular Dilimpahkan ke Haji Plus

"Pemikiran, gagasan dan juga karya-karya Soekarno masih relevan dengan kondisi bangsa dan negara saat ini," tuturnya.

Abdy mengungkapkan, saat menjadi Presiden yang memimpin negara besar seperti Indonesia, Bung Karno selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, di atas kepentingan dirinya, keluarganya dan kelompoknya. 

"Tidak pernah ada dalam catatan sejarah Bung Karno melakukan apa yang disebut dengan KKN. Bahkan utang luar negeri pun pada masa kepemimpinannya sangat minim. Ini artinya Bung Karno adalah seorang pemimpin tanpa pamrih, karena konsisten untuk kepentingan bangsa dan negara," jelasnya.

Baca Juga: Pengalihan 10 Ribu Kuota Haji Reguler ke Haji Plus Cederai Rasa Keadilan Calon Jemaah yang Menuggu Lama

Keteladanan Bung Karno, lanjut Abdy, harus menjadi contoh di masa sekarang dan yang akan datang. Menjadi seorang pemimpin, tambahnya, harus bekerja tanpa pamrih, dimana seluruh kebijakannya berorientasi untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Bahkan, pada saat wafatnya pun, Bung Karno tak memiliki apa-apa dan tak mendapatkan apa-apa. Kalau Presiden setelah Bung Karno itu kan diatur oleh UU Nomor 7 Tahun 1978 tentang hak keuangan dan administratif Presiden, Wapres, mantan presiden dan wakil presiden," kata Abdy.

"Sementara Bung Karno tidak mendapat apapun hingga sekarang. Itu artinya beliau memang seorang pemimpin tanpa pamrih yang berjuang ikhlas demi bangsa dan negara. Al Fatihah untuk Bung Karno," tandasnya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah