Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat Periode Armuzna Menurun Dibanding Tahun Lalu

- 23 Juni 2024, 12:15 WIB
JEMAAH calon haji saat berada di Armuzna.* PRMN/KC
JEMAAH calon haji saat berada di Armuzna.* PRMN/KC /

“Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” tuturnya.

Periode Armuzna diawali pada 8 Zulhijjah seiring keberangkatan jemaah haji Indonesia dari hotel di Makkah menuju Arafah untuk menjalani wukuf. Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit (menginap), dilanjutkan ke Mina.

Baca Juga: Hasil Euro 2024; Belgia Taklukan Rumania 2-0 di Grup E! Laga Penuh 'Luka Buat Lukaku!!!

Jemaah menginap di Mina selama minimal tiga hari, sejak 10 Zulhijjah. Fase puncak haji berakhir pada 14 Zulhijjah, ditandai kembalinya jemaah yang mengambil Nafar Tsani dari Mina ke hotel di Makkah.

Sementara itu, sebagaimana dilansir AFP pada 21 Juni 2024, seorang pejabat senior Arab Saudi menyebut ada 1.119 jemaah meninggal dunia sampai dengan puncak haji. Sebagian besar dari jumlah itu adalah jemaah haji asal Mesir.

Dalam keterangan itu disebutkan juga bahwa jemaah wafat banyak yang disebabkan oleh cuaca panas ekstrem. Dari total jemaah yang wafat, 577 di antaranya meninggal pada periode Wukuf di Arafah dan melontar jumrah di Mina.

Saat ini penyelenggaraan ibadah haji sudah memasuki fase pemulangan. Secara bertahap, jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama diantar dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah lalu diterbangkan ke Tanah Air. Fase ini akan berlangsung sampai 3 Juli 2024.

Sedangkan jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, akan mulai bergeser dari Makkah ke Madinah pada 26 Juni 2024. Secara bertahap, mereka akan pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai 4 Juli 2024.

Risti dan Lansia

Mengingat cuaca di Saudi yang sangat panas, sembari menunggu jadwal kepulangan, dr. Indro berpesan agar jemaah membatasi aktivitas keluar hotel. Apalagi, lanjutnya, jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).

Baca Juga: Kabar Duka, Menteri BUMN Era Soeharto Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah