Pendukung Garis Keras 'Serang' Jokowi, Berbalik Jadi Haters Gara-gara Omnibus Law

- 12 Oktober 2020, 17:18 WIB
Jokowi menegaskan beberapa hal terkait UU Ciptaker dalam Keterangan Pers.
Jokowi menegaskan beberapa hal terkait UU Ciptaker dalam Keterangan Pers. /Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden/

GALAMEDIA - Pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja telah memicu reaksi dari banyak pihak, tak terkecuali para pendukung garis keras Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Banyak pendukung Jokowi yang kini mulai berbalik arah menjadi pengkritik. Dari semula lovers kini mereka menjadi haters. Jumlahnya pun cukup banyak, termasuk di jagat maya.

Di media sosial Twitter, kritikan para pendukung Jokowi mulai bermunculan sejak awal pekan lalu. Semula hanya satu-dua orang saja, tetapi lama kelamaan semakin masif.

Baca Juga: Keukeuh Tak Mau Ikuti Ridwan Kamil Soal Omnibus Law, Edy Rahmayadi: Nanti Sakit Hati

Bahkan, kritikan mereka pun makin keras dan pedas. Salah satunya datang dari intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Akhmad Sahal.

Santri yang akrab disapa Gus Sahal ini adalah salah satu pendukung garis keras Jokowi. Sekarang, hampir setiap hari Pengurus Cabang Istimewa NU Amerika melontarkan kritik kepada Jokowi.

Gus Sahal tampak kecewa dengan pengesahan UU Cipta Kerja. Dia memandang, sangat penting mengkritik agar Jokowi tidak terjerumus.

Baca Juga: Asyik, Mulai 12 Oktober 2020 Pertamina Diskon Harga Jual Pertamax

"Justru cara terbaik mendukung Jokowi saat ini adalah dengan mengkritiknya secara terbuka kalau dia keliru. Fanatisme dengan membelanya secara membabi buta justru akan menjerumuskan Jokowi," cuit Gus Sahal di akun Twitter @Sahal_AS.

Pendukung Jokowi garis keras lainnya, Nadirsyah Hosen kini malah semakin rajin melontarkan kritik. Meski Jokowi sudah memberi penjelasan soal UU Cipta Kerja, kritikannya tak berhenti.

Dosen Fakultas Hukum Monash University ini mempermasalahkan belum adanya draf UU Cipta Kerja final yang ditunjukkan kepada publik.

Baca Juga: Alhamdulillah, Jumlah Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat Alami Penurunan

"Disuruh baca Undang-Undang, tapi naskah finalnya belum jelas yang mana? Ditangkap menyebar hoaks, tapi naskah benarnya yang mana? Bahkan kami enggak tahu penjelasan presiden dan menteri itu pakai naskah yang mana Tolong. Tolong," kicaynya di akun @na_dirs.

Selain dua nama itu, pendukung Jokowi lainnya, Ernest Prakasa, juga mengkritik Jokowi lewat akun Twitter @ernestprakasa. Sejumlah selebritis juga ada yang mengikuti jejaknya.

Menanggapi kondisi ini, pihak Istana bergeming. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, tidak merespons. Jubir Presiden, Fadjroel Rachman, juga tak mengeluarkan komentarnya.

Baca Juga: [UPDATE] Covid Indonesia, Kasus Positif Mencapai 336.716 Orang, Angka Kematian 11.935 Kasus

Pengamat politik dari President University AS Hikam menyatakan kritikan yang disampaikan para pendukung Jokowi itu bagian dari dinamika politik.

Menurut dia, melihat gaya kepemimpinan Jokowi di periode kedua ini, wajar jika kritikan itu datang.

"Ia hanya ditopang kekuatan partai politik. Sementara, kita tahu, dalam politik, tidak ada kawan abadi," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x