Fahri Hamzah: Ada yang Aneh di Seputar Kekuasaan, Salah Ketik Bisa Masuk Penjara

- 15 Oktober 2020, 17:50 WIB
Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah.*
Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah.* /Antara Foto/Hafidz Mubarak A./

GALAMEDIA - Penangkapan sejumlah aktivis yang sebagian disebut sebagai petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), menyita perhatian Fahri Hamzah.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu menilai, saat ini telah terjadi kegelisahan saat penangkapan aktivis itu membuat situasi menjadi gaduh.

Fahri mengungkapkan pandangannya lewat akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah, seperti dikutip Galamedia, Kamis, 15 Oktober 2020.

Baca Juga: Mau Beli Pertamax dengan Harga Miring? Pertamina Bocorkan Caranya Nih

"Malam ini dari kampung yang sepi saya bersedih. Rasanya ada yang aneh di seputar kekuasaan. Ada agenda yang menurut perasaan saya bukan agenda pemerintahan yang sah," cuit mantan politisi PKS ini.

Tetap Fahri tak menjelaskan secara rinci dugaan yang dimaksudnya. Termasuk soal sosok yang ia duga mempunyai agenda lain.

"Tapi kita semua hanya bisa menduga tanpa bisa menyebut nama sebab sebagai rakyat, salah ketik bisa masuk penjara," sambung dia.

Baca Juga: Gagal Jenguk Petinggi KAMI yang Ditahan Bareskrim, Gatot Nurmantyo: Enggak Dapat Izin

Dalam cuitan sebelumnya, mantan pimpinan DPR RI ini menyinggung soal penangkapan sejumlah aktivis yang dianggap menjadi pemicu kerusuhan dalam demonstrasi penolakan UU Omnibus Law oleh mahasiswa dan buruh, serta LSM.

Baca Juga: Pimpinan KPK Bakal Gunakan Mobil Mewah Seharga Rp 1,45 Miliar, Anggaran Sudah Disetujui DPR

Menurutnya, ada yang salah dalam penangkapan para aktivis seperti Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan serta para pengkritik lainnya.

"Hukum tidak boleh menyasar para pengritik sementara perusuh dan vandalime belum diselesaikan. Apalagi menuduh mantan presiden segala," tulisnya.

"Sungguh suatu tindakan yang sembrono dan tidak punya etika. Mau apa sih kita ini? Mau adu domba siapa lagi? Mau ngerusak bangsakah kita?" sambung Fahri.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana Untuk Pemula

Ia pun mengajak semua elemen bangsa untuk kembali bersatu dan tak lagi saling sikut.

"Ayolah, mari kembali kepada yg benar bahwa kegaduhan publik ada dasarnya. Kerusuhan dan pengrusakan fasilitas publik adalah kejahatan," cuitnya.

"Tapi kejahatan dan kritik tidak tersambung. Kriminalitas akarnya adalah niat jahat. Tapi kritik muncul sbg respon atas tata kelola yg gagal," pungkas Fahri.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x