Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Melorot, Elektabilitas Ganjar Hampir Lewati Prabowo

- 28 Oktober 2020, 16:48 WIB
Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo .
Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo . /Jurnal Presisi//Instagram@ridwankamil/

GALAMEDIA - Hasil survei terbaru yang dilakukan Y-Publica menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih unggul.

Meski begitu, elektabilitasnya sedikit lagi hampir dilewati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terus melonjak kenaikannya.

Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mengatakan, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang semula melesat kini kembali melorot.

Baca Juga: Elektabilitas Gerindra Terus Anjlok Usai 'Bela' Omnibus Law, PDIP dan PSI Malah Naik

Hal yang sama juga dialami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengalami penurunan.

"Prabowo masih menjadi calon presiden unggulan, tetapi makin ditempel ketat Ganjar. Sementara Kang Emil dan Anies melorot elektabilitasnya dalam tiga bulan terakhir," terang Rudi, dalam siaran persnya, Rabu, 28 Oktober 2020.

Pada bulan Maret 2020, Prabowo jauh memimpin dengan raihan 23,7 persen. Namun kemudian bergerak turun menjadi 17,3 persen pada bulan Juli, dan sekarang tinggal 16,5 persen.

Sedangkan Ganjar dari hanya 8,0 persen melesat menjadi 15,2 persen dan sekarang naik lagi menjadi 16,1 persen.

Baca Juga: Front Aliansi Tatar Sunda Suarakan Pesan Damai untuk Masyarakat Jawa Barat

Sementara Anies yang awalnya berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 14,7 persen turun menjadi hanya 9,7 persen dan turun lagi menjadi 8,6 persen.

Ridwan Kamil dari hanya 4,9 persen melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 12,1 persen dan kini melemah menjadi 11,8 persen.

Namun demikian, kata Rudi, peluang Prabowo masih kuat untuk dimajukan sebagai capres pada Pemilu 2024 mendatang. Terlebih, jika melihat koalisi yang terbangun antara Gerindra dengan PDIP, yang menguasai hampir 40 persen kursi DPR.

Di sisi lain Ganjar yang menjadi tokoh PDIP dengan elektabilitas tertinggi masih harus bersaing dengan nama-nama lain di internal partai. Ada nama-nama seperti Tri Rismaharini, dan tentu saja Puan Maharani sebagai penerus dinasti politik Soekarno.

Baca Juga: Rizal Ramli Ungkap Laju Pengurangan Kemiskinan, Era Jokowi Paling Lambat, Gus Dur Tercepat

"Ganjar, Kang Emil, dan Anies, bahkan Sandiaga Uno, besar dalam pertarungan pilkada langsung, tetapi tidak menjadi bagian dari parpol ataupun lingkaran dinasti politik," jelasnya dilansir Antara.

Sandi masih mempunyai elektabilitas yang cukup tinggi, meskipun turun (10,3 persen-8,5 persen-8,1 persen). Menyusul di bawahnya Khofifah Indar Parawansa (0,9 persen-3,7 persen-4,5 persen) dan Risma (3,6 persen-3,4 persen-3,1 persen).

Lalu ada Erick Thohir (4,1 persen-2,9 persen-3,3 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,6 persen-2,6 persen-2,2 persen).

Selain itu ada Mahfud MD (2,9 persen-1,3 persen-1,5 persen), Puan (1,1 persen-1,2 persen-1,1 persen), Susi Pudjiastuti (0,8 persen-1,1 persen-1,0 persen), dan Airlangga Hartarto (0,8 persen-1,0 persen-0,9 persen).

Baca Juga: ShopeePay Kembali Dengan Merchant Baru Untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

"Pendatang baru kali ini adalah Giring Ganesha yang juga Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan elektabilitas 1,6 persen," jelasnya.

Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab (17,6 persen-16,7 persen-18,4 persen).

Survei Y-Publica dilakukan pada 11-20 Oktober 2020 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.***

Hasil survei yang dilakukan Y-Publica terkait elektabilitas capres. (ANTARA/HO-Y-Publica)
Hasil survei yang dilakukan Y-Publica terkait elektabilitas capres. (ANTARA/HO-Y-Publica)

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x