"Indonesia tidak gentar untuk menyampaikan kritik tersebut meski Indonesia bergantung pada utang dari China," tambahnya seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Nyaris Tak Ada Kehidupan di Bandara Kertajati yang Habiskan Uang Rp 2,6 Triliun
Menurut dia, itu menunjukkan Indonesia telah menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif dimana Indonesia tidak berpihak ke China maupun AS tetapi pada hukum internasional, khususnya UNCLOS.
Namun di sisi lain, ujarnya, ada hal yang diharapkan oleh Menteri Luar Negeri Pompeo yang tidak mungkin direalisaikan oleh Indonesia.
Harapan tersebut, kata Hikmahanto, adalah Indonesia menjadi pilar bagi ASEAN, terutama untuk menghadapi China. Ia menilai harapan ini sulit untuk direalisasi oleh Indonesia.
Baca Juga: MUI Soal Boikot Produk Prancis: Tidak Boleh Merusak dan Harus Ikuti Aturan Main
Pasalnya, Indonesia menjalankan kebijakan luar negeri yang bebas aktif sehingga tidak mungkin akan menbawa ASEAN untuk berada di belakang AS dalam menghadapi China.
Selain itu, ia mengatakan, di dalam ASEAN ada negara-negara tertentu yang sangat berpihak pada China sehingga keputusan secara konsensus ASEAN untuk menentang China tidak akan mudah.***