Disembunyikan Selama Kampanye, Terungkap Sisi Gelap Anak Laki-laki Joe Biden

- 9 November 2020, 11:58 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden Akui pihaknya tak memiliki alat pelindung diri dan juga rencana distribusi vaksin Covid-19
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden Akui pihaknya tak memiliki alat pelindung diri dan juga rencana distribusi vaksin Covid-19 /ANTARA/

GALAMEDIA - Salah satu yang paling ditunggu saat Joe Biden melakukan pidato pertama kemenangan pemilu, Sabtu lalu adalah penampilan  Hunter di atas panggung.

Putra kontroversial calon presiden AS ke-46 Joe Biden tersebut terlihat menggendong putranya yang berusia tujuh bulan, Beau. Ikut bersamanya sang istri Melissa yang dinikahi enam hari setelah bertemu.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, beberapa waktu lalu kehadiran Hunter menjadi berita karena selama kampanye sosoknya “hilang” dari peredaran.

Baca Juga: Partai Gelora Maksimalkan Pergerakan Menangkan Nia-Usman 

Hunter sudah tidak terlihat di depan umum selama berbulan-bulan di tengah  spekulasi mengenai bisnisnya di Eropa Timur. Hunter disebut memanfaatkan posisi sang ayah guna mengamankan sejumlah proyek di Ukraina.

Tapi bukan itu saja yang membuatnya kontroversial. Jauh sebelum kasus bisnis dianggap bakal menggoyang kampanya Demokrat, publik sudah lebih dulu dibuat tak tahan menjadikannya bahan “gosip”.

Baca Juga: Kebangkitan Agro Jabar Menuju Ketahanan Pangan

Namun kasus terakhir di mana Hunter  dengan ceroboh meninggalkan laptop di tempat reparasi mengungkap lebih banyak sisi kelamnya.  Isi laptop menjadi konsumsi publik setelah  “diamankan” tim kampanye Donald Trump yang memublikasikannya.

Dari berbagai dokumen pribadi termasuk catatan pembayaran kartu kredit dalam laptop terungkap Hunter Biden yang tak hanya kecanduan kokain tapi juga begitu kecanduan sensasi seksual terlarang.

Demi sensasi seksual, ia sempat menghabiskan $ 11.400 atau Rp 161 juta untuk  pesta pora semalam suntuk di klub stripper New York.

Belum termasuk lebih dari $ 21.000 atau Rp 297 juta untuk satu situs porno yang menayangkan “rekaman langsung” adegan dewasa.

Baca Juga: Rekor Suram, Amerika Serikat Negara yang Pertama Laporkan Kasus Covid-19 di Atas 10 Juta

Semua fakta dalam laptop berupa ratusan dokumen dan foto yang menunjukkan bagaimana Hunter terjerat candu obat-obatan, minuman hingga sensasi seksual tersebut sangat membahayakan.

Terutama jika sampai laptop jatuh ke tangan yang keliru. Tak hanya dirinya yang sangat mungkin menjadi sasaran pemerasan, tapi juga sang ayah dan Partai Demokrat.

Hunter yang kini berusia 50 tahun menghabiskan banyak uang untuk perempuan dan tagihan kamar hotel yang seringkali lebih dari satu kamar dalam satu malam.

Bukti foto juga menunjukkan dirinya kala mengisap kokain dari bong  dan melakukan adegan seks dengan wanita tak dikenal.

Baca Juga: Jelang Pulang ke Tanah Air, Habib Rizieq Disarankan Jimly Asshiddiqie Hentikan Aksi Jalanan

Selain itu, kehidpan Hunter pun tak kalah diwarnai drama. Proses perceraiannya dengan istri pertama Kathleen mengungkap kecanduannya pada obat-obatan, alkohol, PSK, klub stripper dan hujan hadiah yang diberikannya pada wanita mana pun yang melakukan hubungan seksual dengannya.

Setelah Joe menjadi Wakil Presiden tahun 2009, Hunter yang tak ingin direpotkan pengawalan resmi meminta Secret Service berhenti mengerahkan agen untuknya.

Baca Juga: Tahun 2021, Imam Masjid di Bekasi Bakalan Terima Gaji Rp 2,5 Juta Per Bulan

Seorang sumber yang mengetahui isi lengkap laptop, termasuk laporan bank dan kuitansi kartu kredit mengatakan, “Pengeluaran Hunter untuk situs porno sangat mengejutkan. Di satu titik, kartu kreditnya sampai ditolak oleh sebuah situs dewasa karena pengeluarannya sudah maksimal.”

“Ada beberapa biaya kamar hotel untuk malam yang sama. Dia menghabiskan ribuan dolar untuk pengawalan. Bukan rahasia lagi Hunter memiliki masalah dengan kecanduan, tapi konten laptop dan kurangnya keamanan di sekitar Hunter atau komputernya bisa menimbulkan persoalan.”

"Dia jelas sangat rentan pemerasan dari pihak  eksternal yang mungkin berusaha menyasar ayahnya."

Baca Juga: BLT BPJS Tahap II: Menaker Sebut Pencairan Termin Pertama Mungkin Hari Ini

Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Hunter secara terbuka mengakui kecanduan dan kesulitan yang dialaminya terkait obat-obatan terlarang.

“Setiap orang memiliki trauma. Ada isu kecanduan di setiap keluarga,”  ujarnya pada The New Yorker. “Aku berada dalam kegelapan serupa. Rasanya aku berada di terowongan yang tak berujung.“

Pihak keluarga sendiri memintanya untuk kembali menjalani rehabilitasi, salah satunya sang adik Ashley yang melalui e-mail mengatakan, “Kamu  seorang Biden. Ingat itu. Tindakanmu tidak mencerminkan keluarga Biden.”

Baca Juga: Saling Tuding Biang Kekalahan Trump, Ini Sosok yang Paling Disalahkan

Obsesi Hunter pada hal-hal seksual terlihat dari sejumlah selfie dalam dokumen laptop serta video berisi aksinya dalam adegan seks dengan perempuan asing. Ada juga lukisan dirinya yang telanjang saat tergeletak di tempat tidur.

Meski demikian saat tak tersentuh alkohol Hunter mengakui betapa dirinya tersiksa rasa bersalah. Ini terlukis dalam jurnal yang ditulisnya.

“Rasa bersalah adalah emosi yang takkan bisa dihindari ketika kita  berbuat salah pada seseorang termasuk diri kita sendiri.”

“Rasa bersalah yang tidak diakui akan berubah menjadi rasa malu. Dan dari rasa malu muncul narsisme, kecanduan, rasa sakit, dan kehidupan yang hampa.”

Baca Juga: Dua Alam Cara OTT Vision+ Menguak Fakta Terbaru Moseleum Van Motman

Seorang sumber yang memiliki akses pada laptop Hunter menggambarkan sosoknya. “Dari laptop miliknya, siapa pun akan melihat sosok pria yang dililit persoalan dan mati-matian berusaha mempertahankan citra keluarga di depan umum, tapi di belakang layar runtuh.”

“Di depan layar dia hidup dengan tekanan untuk menjaga nama Biden, tapi  di sisi lain dia juga menyelami dunia yang gelap. Dia target yang mudah bagi siapa saja yang mungkin berusaha memerasnya."***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah