Tanaman obat mencapai 10.800 kg (Rp 312 juta) dengan negara tujuan Singapura, serta tanaman hias 74,520 batang (Rp 2,49 miliar) dengan 54 negara tujuan seperti Turki, Amerika Serikat, Jepang, hingga Italia.
"Berdasarkan data total ekspor sejak awal tahun 2020 di Jawa Barat telah mencapai angka Rp 3 triliun," ujar Dadan.
"Orientasi ekspor adalah salah satu solusi yang akan dijadikan alternatif dalam konteks pengembangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Barat ke depan," katanya.
Baca Juga: Ini Dia Hikmah dan Doa Ketika Turun Hujan
Peluncuran I-MACE
Selain agenda pelepasan ekspor komoditas hortikultura Jabar ke sejumlah negara, dilakukan pula peluncuran aplikasi Peta Komoditas Ekspor Pertanian Indonesia atau Indonesian Map of Agriculture Commodities Exports (I-MACE) di Provinsi Jabar.
Aplikasi yang dicanangkan Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia ini berisi informasi kegiatan ekspor komoditas pertanian di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian seluruh Indonesia.
I-MACE diharapkan dapat digunakan pemda provinsi dalam pembangunan pertanian serta mendorong pertumbuhan komoditas pertanian berorientasi ekspor.
Baca Juga: Masa Pandemi, Ayo Eksplor Hobi Baru!
Mewakili Kepala Barantan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati. Dr. Ir. A.M. Adnan, MP. mengungkap kelebihan I-MACE.
Menurut dia, para pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah dan masyarakat dapat mengakses informasi yang cukup terkait ketersediaan produk pertanian berorientasi ekspor. Baik dari sisi jumlah, kawasan, serta negara tujuan dan berujung pada peningkatan ekspor pertanian.