Ustadz Abdul Somad Blak-blakan Soal Dukungannya Kepada Masyumi Reborn: Support Atas Bawah

- 16 November 2020, 05:05 WIB
Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad. /YouTube Karni Ilyas Club./


GALAMEDIA - Ustadz Abdul Somad (UAS) menyatakan dirinya tidak tertarik untuk masuk ke dalam partai atau masuk dalam dunia politik secara langsung.

Hal tersebut diungkapkan UAS saat berbincang-bincang dengan Karni Ilyas dalam tayangan video pada Kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu 15 November 2020.

Sebelumnya Karni Ilyas menyinggung soal klaim embrio Partai Masyumi Reborn yang menyebutkan UAS tartarik untuk bergabung dan membesarkan partai tersebut.

Terkait hal itu, UAS mengungkapkan dirinya bersama mantan penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua menjadi nara sumber dalam sebuah seminar yang digelar Masyumi Reborn.

UAS menjelaskan Islam itu kaffah (menyeluruh) sehingga mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk salah satunya politik.

"Saya tampil di mimbar itu sama saja dengan juru kampanye, kampanyekan ibadah. Tampil sebagai ustadz sebagai juru kampanye ekonomi. Nah dalam fiqh, itu ada fiqh siasah. Ahli Fiqh, Imam Al Mawardi sebelum meninggal mengeluarkan kitab Al Hakam Al sulthoniyyah. Jadi kita pun mengajak menuju politik Islam," jelasnya.

"Tapi saya pribadi, untuk masuk partai tertentu, saya tidak," tegasnya.

Ia pun menceritakan sejak masa kecil ia selalu mengambil sekolah di bidang pendidikan keagamaan. Kerena itu UAS ingin tetap fokus di bidang tersebut.

Ustadz Abdul Somad dan Karni Ilyas pada Kanal YouTube Karni Ilyas Club.
Ustadz Abdul Somad dan Karni Ilyas pada Kanal YouTube Karni Ilyas Club.


Karni pun menyinggung soal Pilpres 2019. Saat itu UAS ditawari menjadi Calon Wapres salah satu pasangan.

"Apakah ke depan Ustadz bakal berubah pikiran kalau ada tawaran kembali?" tanya Karni Ilyas.

"Insya Allah, saya ingin istiqomah Bang Karni. Saya ingin tetap fokus di dunia pendidikan dan agama," tegasnya.

UAS pun kembali menjelaskan bahwa setiap umat Islam memiliki peran masing-masing.

"Di kampung-kampung ada orang yang mengajarkan ke anak-anak soal buku kuning, di pesantren-pesantren, tanpa pernah menonjol. Saya kira mereka adalah penjaga gawang".

"Tapi ada juga LC-LC yang ikut masuk partai, mereka berjuang agar aturan sesuai dengan syariat Islam, saya kira mereka menjadi posisi sebagai bek".

"Tapi ada juga yang harus berhadapan langsung dengan masyarakat, yang mengajak dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, ini sebagai striker. Kita bagi-bagi tugas," paparnya.

Meski begitu, UAS menyatakan tetap mendukung keberadaan Masyumi Reborn ini. "Saya akan support atas bawah. Umat Islam harus tetap berperan dalam politik. Kalau tidak, bakal diambil alih oleh komunis atau kaum liberal," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x